Awal pertumbuhan biologis dan perkembangan selama masa
remaja ditandai dengan timbulnya pubertas, yang sering didefinisikan sebagai
transformasi fisik seorang anak menjadi dewasa. Perubahan biologis terjadi
selama pubertas termasuk kematangan seksual, peningkatan tinggi dan berat,
penyelesaian pertumbuhan tulang disertai dengan peningkatan yang ditandai dalam
massa tulang,
dan perubahan dalam komposisi tubuh.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang
terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi
tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua
(sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito,
1991:51) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
- Pertumbuhan tulang-tulang (badan
menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
- Pertumbuhan payudara
- Tumbuh bulu yang halus berwarna
gelap di kemaluan
- Mencapai pertumbuhan ketinggian
badan yang maksimum setiap tahunnya.
- Bulu kemaluan menjadi keriting
- Menstruasi atau haid
- Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki
- Pertumbuhan tulang-tulang
- Testis (buah pelir) membesar
- Tumbuh bulu kemaluan yang halus,
lurus, dan berwarna gelap
- Awal perubahan suara
- Ejakulasi (keluarnya air mani)
- Bulu kemaluan menjadi keriting
- Pertumbuhan
tinggi badan mencapai tingkat maksimun setiap tahunnya
- Tumbuh rambut-rambut halus di wajah
(kumis, janggut)
- Timbuh bulu ketiak
- Akhir perubahan suara
- Rambut-rambut di wajah bertambah
tebal dan gelap
- Tumbuh bulu di dada
A.
Penyebab
Perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja
adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam system endoktrin.
Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak meneluarkan dua macam
hormone yang diduga erat hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua
hormon itu adalah hormone pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan
ukuran tubuh dan hormone gonadotropik atau sering disebut hormone yang
merangsang gonad yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja.
Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar
endoktrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus,
yaitu kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di
otak.
Meskipun
kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak dilahirkan,
namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan
oleh hormone gonadotropik dari kelenjar pituitary pada saat anak
memasuki tahap remaja. Segera setelah tercapai alat kematangan alat kelamin,
maka hormone gonad akan menghentikan aktivitas hormone pertumbuhan. Dengan
demikian, pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tepat yang
tercipta antara kelenjar pituitary dan gonad akan menimbulkan perkembangan
fisik yang tepat pula. Sebaliknya bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini,
amaka akan timbul penyimpanagan pertumbuhan.
Selama masa remaja,
seluruh tubuh mengalami pertumbuhan, baik di bagian luar maupaun bagian dalam
tubuh, baik perubahan struktur tubuh maupun fungsinya.
Adapun perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah:
- Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertunbuhan mendadak menjadi
cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan kelaminnya.
Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan
bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah terjadi pematangan kelamin ini.
Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang
sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan
bertambah 25 persen dan berat tubuhnya hampir bertambah dua lipat. Anak
laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada anak perempuan. Pertumbuhan anak
laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang
bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
Perubahan eksternal
1.
Tinggi:
Rata-rata anak perempuan mencapai
tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan
rata-rata anak laki-laki setahun sesudahnya. Anak yang pada masa bayi diberi
imunisasi biasanya lebih tinggi dari usia ke usia dibandingkan dengan bayi yang
tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga
pertumbuhannya terganggu.
2.
Berat
Perubahan berat badan mengikuti
jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar
ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak
mengandung lemak sama sekali.
3.
Proporsi
Tubuh
Berbagai
anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya,
badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu
panjang.
4.
Organ Seks
Baik organ seks pria maupun organ
seks wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi
fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian
5.
Ciri-ciri
Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama
berada pada tingkat yang matang pada akhir masa remaja.
Perubahan Internal
1.
Sistem
Pencernaaan
Perut menjadi lebih panjang dan
tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah
besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan
lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang
2.
Sistem
Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa
remaja pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat
pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3.
Sistem
Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan
hampir matang pada usia tujuh belas tahun, anak laki-laki mencapai tingkat
kematangan beberapa tahun kemudian.
4.
Sistem Endoktrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidak-seimbangan sementara dan seluruh system
endoktrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan
berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau
awal masa dewasa.
5.
Jaringan
Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata
pada usia delapan belas. Jaringan selain tulang terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran matang, khususnya pada perkembangan jaringan otot.
- Perubahan Proporsi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proposional
pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang
semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus
sampai seluruh masa puber selesai dilalui seluruhnya sehingga akhirnya proporsi
tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
- Ciri Kelamin yang Utama
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin
yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja
alat kelamin mulai berfungsi pada saat pertama kali anak laki-laki mengalami
“mimpi basah”. Sedangkan anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada
usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi. Bagian lain dari
alat perkembangbiakan pada anak perempuan saat ini masih belum berkembang
dengan sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk bebebrapa bulan
atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai “saat steril” masa
remaja.
- Ciri Kelamin Kedua
Ciri kelamin kedua pada anak
perempuan adalah: membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul
melebar lebih besar dari lebar bahu, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin,
tumbuh rambut ketiak dan suara bertambah nyaring. Sedangkan ciri kelamin kedua
pada anak laki-laki adalah: tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak,
bahu melebar lebih lebar dari pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun,
tumbuh bulu di ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar alat kelamin, serta
perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar. Ciri
kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan
perempuan. Ciri ini pula yang menjadi daya tarik antar jenis kelamin.
Perubahan fisik sepanjang masa remaja
meliputi dua hal, yaitu:
·
Percepatan
pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama
bagi semua remaja. Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat
banyak berbeda, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi
sangat berbeda sesuai dengan iramanya masing-masing. Jadi perbedaan individual
tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya
pertumbuhan.
a.
Bagi
remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar
antara 10,5 dan 16 tahun.
b. Bagi remaja permpuan,
percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 dan 11,5 tahun dengan umur
rata-rata 10,5 tahun. Puncak pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12
tahun, kurang lebih 6-11 tahun.
·
Proses kematangan seksual
Kematangan seksual anak remaja berjalan secara
individual, sehingga hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan
penyebarannya saja. Ada
tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki dari pada anak perempuan, yaitu
dalam hal:
a.
Kriteria
kematangan seksual
Kriteria kematangan seksual tampak
lebih jelas pada anak perempuan yang ditandai dengan menstruasi sebagi tanda
permulaan pubertas. Menarche merupakan ukuran yang baik karena hal itu
menetukan salah satu cirri kematngan seksual yang pokok, yaitu disposisi untuk
konsepsi (hamil) dan melahirkan.
Kriteria semacam ini jelas tidak
terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi pada laki-laki
permulannya masih sangat sedikit, sehingga tidak jelas. Sering dipakai
percepatan pertumbuhan sebagai kriteria penetapan titik awal masa remaja,
karena diketahui adanya korelasi antara percepatan pertumbuhan itu dengan timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder maupun primer.
b.
Pemulaan
kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada
anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki. Menarche
merupakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun
dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahun, jadi kira-kira satu tahun
sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi
produksi spermatozoa hidup selama
kira-kira satu tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan perkembangan (kurang
lebih umur 14 tahun). Namun ejakulasi
pertama (mimpi pertama) mendahului puncak percepatan perkembangan, tetapi dalam
air mani baru terdapat sedikit sperma.
c.
Urutan
gejala-gejala kematangan
Pada wanita kematangan dimulai dengan
suatu tanda kelamin sekunder dengan tumbuhnya buah dada yang tampak dan bagian
puting susu yang sedikit mencuat. Hal ini terjadi pada sekita usi 8 dan 13
tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menarche, jaringan pengikat
disekitarnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk dewasa.
Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu
pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini
merupakan akibar reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan
pada organ-organ.
Pada anak laki-laki, kematangan
seksual dimulai dengan pertumbuhan testes yang dimulai antara umur 9,5 tahun
dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki maupun
perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita
suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami hal tersebut yang lebih
banyak. Perubahan dalam pita suara menyebabkan anak gadi mendapatkan suara yang
lebih tinggi dan nyaring sedangkan anak laki-laki berubah menjadi agak berat.
Pada anak perempuan pertambahan berat
badan sebagian besar disebabkan oleh tumbuhnya lemak yang membuat bentuk tubuh
wanita yang khas. Selanjutnya, bertambahnya berat badan juga disebabkan oleh
pertumbuhan kerangka (membesarnya pinggul) dan hanya sebagian kecil saja
disebabkan oleh pertumbuhan karena menjadi kuatnya urat-urat daging. Pada anak
laki-laki disamping pertambahan berat karena pertumbuhan kerangka, pertumbuhan
dan penguatan urat daging dan otot-otot juga penyebab yang penting bersama-sama
dengan percepatan pertumbuhan pada anak laki-laki terjadi suatu percepatan
pertambahan kekuatan yang mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Banyak faktor
yang berperan dalam akrual massa tulang termasuk potensi genetik, fluktuasi
hormon, latihan menahan beban, merokok, konsumsi alkohol, dan asupan vitamin
dan mineral seperti vitamin D, kalsium, fosfor, dan besi boron. Perlu dicatat
bahwa lebih dari sepertiga dari tulang dewasa. Massa diperkirakan bertambah selama dan
segera setelah pubertas. Setelah ketinggian dewasa adalah tercapai, akumulasi
sejumlah besar massa
tulang tambahan tidak mungkin.
- Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh
Walaupun tampak
adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan proporsi tubuh, ternyata
perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Sewaktu masih
anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara perbedaannya, namun pada
akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki tahap remaja, perbedaan bentuk
tubuh antara laki-laki dan anak perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki
cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi anak yang kekar,
berat, dan segitiga), sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat) akan memperlihatkan
ciri ektomorf (cenderung kurus dan
bertulang panjang).
Sekalian demikian
dalam kelompok anak laki-laki dan anak perempuan juga terdapat perbedaan,
sehingga tidak dapat dikatakanharus selalu tepat sama. Pada kelompok anak
laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada yang tubuhnya
berbentuk mesomorf.
Seperti yang
dikemukakan terdahulu, selama masa remaja ini seluruh tubuh mengalami
perubahan, baik dibagian luar maupun dibagian dalam tubuh, baik dalam struktur
tubuh maupun dalam fungsinya. Hampir untuk semua bagian, ternyata perubahan
mengikuti jadwal waktu yang dapat diperkirakan sebelumnya.
Jadi, bila sistem
endokrin berfungsi normal, maka akan memperlihatkan ukuran tubuh yang normal
pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan hormon pertumbuhannya, maka
akan menjadi kecil sperti orang kerdil, sedangkan yang kelebihan hormon
pertumbuhan akan tumbuh menjadi terlalu besar sehingga tidak sesuai dengan anak
sebayanya.
Kondisi-kondisi lain yag mempengaruhi
pertumbuhan fisik anak, antara lain adalah:
1. Pengaruh
Keluarga
Pengaruh faktor
keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena
faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak
lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya
tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai
tidaknya terwujudnya potensi keturunan yang di bawa anak tersebut. Pada setiap
tahap usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh dari pada
tinggi tubuh.
2. Pengaruh
Gizi
Anak-anak yang
memperoleh gizi cukup biasanya akan
lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja
dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkungan dapat
memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan
Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan
emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal
demikian, pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh
yang seharusnya.
4. Jenis
Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih
berat daripada anak perempuan. Kecuali pada usia 12 dan 15 tahun. Anak
perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang
dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dengan anak perempuan.
5. Status
Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga sedang status
sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari
keluarga yang status sosial ekonomi tinggi.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan
memiliki tubuh lebih berat daripada anak yang sering sakit.
7. Pengaruh
Bentuk Tubuh
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau
endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang
bangun tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorf atau anak yang
ektomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
Perubahan
psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan –perubahan fisik.
Di antara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang
dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (di tandai dengan haid
pada wanita dan “mimpi pertama” pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamin kedua
yang tumbuh.
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan
perilaku dan sikap. Keadaan ini sering sekali menjadi sedikit parah karena
orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi
perubahan fisik itu. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok
dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah
terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan sering kali agak
melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, semasa ini sering kali
dinamakan sebagai “masa negatif”.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak
berbeda-beda, cara mereka melampiasan gangguan ketidakseimbangan tampaknya
sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung,
tidak dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada kecenderungan
menarik diri dari keluarga atau teman, lebih senang menyendiri, menantang
kewenangan, sangat mendambakan kemandirian, sangat kritis terhadap orang lain,
tidak suka melakukan tugas di rumah maupun di sekolah, dan sangat tampak bahwa
dirinya tidak bahagia.
Karena memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran
tubuhnya, anak-anak remaja ini secara fisik seringkali merasa sangat tidak
nyaman, misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan sebagainya yang umumnya
mencerminkan adanya rasa tidak nyaman karena tubuhnya sedang bertambah panjang.
Anak-anak remaja ini tampaknya juga terlalu
memperhatikan keadaan tubuhnya yang sedang mengalami proses perubahan.
Tanggapan atas perubahan dirinya dapat dikategorikan menjadi dua golongan,
yaitu mereka yang terlalu memperhatikan norma tidaknya dirinya dan mereka yang
terlalu tepat tidak kehidupan kelaminnya. Anak-anak yang merasa tergolong cepat
dan lebih awal tumbuh, sering merasa khawatir bahwa pada masa dewasanya akan
tumbuh terlalu tinggi, sedangkan anak yang tumbuh pendek sampai dewasa akan
merasa khawatir pertumbuhan dan kehidupan kelaminnya tidak akan berkembang
normal.
Bila mereka ketinggalan dari sebayanya dalam hal minat
dan kegiatan lain, atau kurang berminat dalam kegiatan teman sebayanya, mereka
lalu khawatir apakah mereka akan menjadi dewasa. Terlalu memperhatikan
kehidupan kelaminnya juga merupakan hal yang biasa bagi tahap ini.pada saat
orang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah terbentuk konsep tertentu
mengenai wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam penampilan sehari-hari. Bila
mereka berpendapat bahwa dirinya kurang memenuhi persyaratan, maka ia segera
menentukan bahwa dirinya memang tidak wajar. Sayangnya konsep yang telah
terbentuk ini sukar sekali dihilangkan bahkan mungkin menetap seumur hidupnya.
Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang
paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku,
sosial, minat dan kepribadian. Kalau sikap dan perilaku remaja kurang dapat
diterima, yang sebenarnya merupakan salah satu ciri kehidupan remaja, dapat
menghilang setelah tercapainya keseimbangan maka keadaan ini tidak terlalu
parah. Akan tetapi beberapa studi menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap
tertentu yang sudah terbentuk ini sulit dihilangkan, bahkan dalam beberapa
kasus malah tampak semakin parah. Perkembangan kehidupan kelamin yang tidak
wajar, akan menimbulkan pengaruh pada remaja bahkan tidak hanya terjadi pada
masa remaja bahkan dapat berlanjut lebih lama lagi. Bagi anak laki-laki yang
mengalami perkembangan kelamin lebih awal, secara sosial lebih menguntungkan
sedangkan perempuan tidak. Tinggi, berat dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi
teman sebayanya bagi anak laki-laki akan dapat menigkatkan citra dirinya di
depan teman-temannya dari kedua jenis kelamin. Ebaliknya jika terjadi pada
perempuan, maka ia segera mendapatkan sebutan yang tidak menyenangkan. Keadaan
ini seringkali menimbulkan pengaruh buruk pada anak perempuan, baik di masa
remaja atau di kemudian hari. Anak perempuan yang termasuk lambat dalam
kematangan kelaminnya biasanya akan terlepas dari masalah tersebut, tetapi
seblaiknya dengan anak laki-laki, ia akan kehilangan kesempatan untuk
meningkatkan citra dirinya, kurang dihargai dan seringkali diabaikan.
Pada masa-masa seperti ini diharapkan remaja mampu
melaksanakan kegiatan kelompok agar tidak mengalami kegoncangan kehidupan.
Remaja yang banyak perhatian tehadap kelompok, perilaku remaja tersebut akan
banyak dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Kelompok remaja dapat terbentuk di
dalam sekolah dan di luar sekolah. Kegiatan remaja dapat juga yang bernilai
positif dan negatif. Dengan demikian pengembangan program kelompok remaja ke
arah kegiatan yang bernilai positif oleh para tokoh masyarakat dan sekolah,
merupakan upaya untuk membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.
bagus sekali jawabbanmu sehingga saya bisa juara 1 di sekolah saya
ReplyDeletePelajaran dan pendidikan akhlak sangat penting bagi pelajar muslim di seluruh Indonesia. Bagi seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya Kita memiliki semangat dan ghirah dalam mempelajari bahasa arab. Terlebih lagi bahasa arab dan wasilah bagi kita dalam mengenal ilmu syari.
ReplyDeleteciri ciri remaja Sifat sifat umar bin Khattab Ufa Bunga SMartphone