DONOR DARAH
Bismilahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
Salam sejahtera dan selamat pagi,
Hadirin sekalian,
Yang saya hormati dan saya cintai Ibu Herawati Boediono,
Yang saya hormati Bapak Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Bapak Purnomo Yusgiantoro beserta Ibu Lies Purnomo,
Yang saya hormati Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Linda Amalia Sari,
Yang saya hormati para Ketua Organisasi Perempuan beserta seluruh Pengurus dan Anggotanya.
Saya melihat di sini ada Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu. Barangkali tadi ada beberapa yang belum mengenal Beliau-beliau ini, saya persilakan untuk berdiri Ibu-ibu SIKIB. Ini adalah Istri Menteri kabinet Indonesia Bersatu II. Kemudian juga dari KOWANI, Tim Penggerak PKK Pusat, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan,
Yang saya hormati Ibu Ketua PMI DKI Jakarta, Ibu Rini Sutiyoso, para Peserta Donor Darah,
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Tidak lupa juga para pejabat teras dari Departemen Pertahanan, Keamanan, yaitu Departemen Pertahanan Bapak Sjafrie Samsudin dan juga dengan teman-teman yang lain.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadap Allah SWT, karena segala nikmat dan karunia-Nya pada pagi hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk mengikuti kegiatan donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-81 2009.
Alhamdulilah, kita, dan khususnya tentu saja saya dapat kembali ke gedung ini lagi. Beberapa tahun yang lalu, saya kira mungkin 11 tahun yang lalu, Bapak SBY pernah berdinas, baik di Cilangkap maupun di sekitar Dephan ini. Tetapi ini adalah suatu kebahagian yang tiada tara bagi saya pribadi, apalagi tadi disambut dengan nyanyian yang begitu indah dari seluruh anggota, baik itu Korprinya maupun dari KOWAD, KOWAL dan WARA, serta tentu saja Ibu-ibu sekalian.
Hadirin sekalian,
Kita mensyukuri pula bahwa kita masih tetap dalam keadaan sehat walafiat. Dimana kesehatan diri harus senantiasa kita pelihara dengan baik, agar tetap prima sehingga kita dapat terus melaksanakan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari. Apalagi tadi Bapak Menteri Pertahanan juga mengatakan, baru 10 hari menjadi Menteri Pertahanan, tapi rasanya sudah setahun. Berarti kita tahu bahwa ritme pekerjaan yang begitu tinggi membutuhkan kesehatan yang prima. Kita doakan selalu agar Bapak Menhan selalu dalam keadaan yang prima untuk mengemban tugas negara 5 tahun ke depan yang tidak ringan.
Kegiatan donor darah pagi ini melibatkan berbagai organisasi perempuan, instansi pemerintah, serta masyarakat luas. Merupakan salah satu wujud kepedulian perempuan Indonesia terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita, terutama dalam bidang kemanusiaan.
Ibu Linda, saya sedikit barangkali saya tidak tahu, apakah saya salah menerima tentang tema kegiatan kita. Yang saya mintakan untuk saya adalah tema dengan semangat Hari Ibu ke-81 Tahun 2009 melalui donor darah, mari kita tingkatkan kepedulian kita pada sesama dengan tercapainya Indonesia sehat. Saya mohon maaf kalau ini salah, betul itu? Baik, kalau begitu. Tema ini sangatlah tepat dan relevan dengan kondisi realitas kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dimana kepedulian kita semua untuk peningkatan kesehatan betul-betul ditunggu oleh masyarakat Indonesia.
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
Salam sejahtera dan selamat pagi,
Hadirin sekalian,
Yang saya hormati dan saya cintai Ibu Herawati Boediono,
Yang saya hormati Bapak Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Bapak Purnomo Yusgiantoro beserta Ibu Lies Purnomo,
Yang saya hormati Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Linda Amalia Sari,
Yang saya hormati para Ketua Organisasi Perempuan beserta seluruh Pengurus dan Anggotanya.
Saya melihat di sini ada Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu. Barangkali tadi ada beberapa yang belum mengenal Beliau-beliau ini, saya persilakan untuk berdiri Ibu-ibu SIKIB. Ini adalah Istri Menteri kabinet Indonesia Bersatu II. Kemudian juga dari KOWANI, Tim Penggerak PKK Pusat, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan,
Yang saya hormati Ibu Ketua PMI DKI Jakarta, Ibu Rini Sutiyoso, para Peserta Donor Darah,
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Tidak lupa juga para pejabat teras dari Departemen Pertahanan, Keamanan, yaitu Departemen Pertahanan Bapak Sjafrie Samsudin dan juga dengan teman-teman yang lain.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadap Allah SWT, karena segala nikmat dan karunia-Nya pada pagi hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk mengikuti kegiatan donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-81 2009.
Alhamdulilah, kita, dan khususnya tentu saja saya dapat kembali ke gedung ini lagi. Beberapa tahun yang lalu, saya kira mungkin 11 tahun yang lalu, Bapak SBY pernah berdinas, baik di Cilangkap maupun di sekitar Dephan ini. Tetapi ini adalah suatu kebahagian yang tiada tara bagi saya pribadi, apalagi tadi disambut dengan nyanyian yang begitu indah dari seluruh anggota, baik itu Korprinya maupun dari KOWAD, KOWAL dan WARA, serta tentu saja Ibu-ibu sekalian.
Hadirin sekalian,
Kita mensyukuri pula bahwa kita masih tetap dalam keadaan sehat walafiat. Dimana kesehatan diri harus senantiasa kita pelihara dengan baik, agar tetap prima sehingga kita dapat terus melaksanakan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari. Apalagi tadi Bapak Menteri Pertahanan juga mengatakan, baru 10 hari menjadi Menteri Pertahanan, tapi rasanya sudah setahun. Berarti kita tahu bahwa ritme pekerjaan yang begitu tinggi membutuhkan kesehatan yang prima. Kita doakan selalu agar Bapak Menhan selalu dalam keadaan yang prima untuk mengemban tugas negara 5 tahun ke depan yang tidak ringan.
Kegiatan donor darah pagi ini melibatkan berbagai organisasi perempuan, instansi pemerintah, serta masyarakat luas. Merupakan salah satu wujud kepedulian perempuan Indonesia terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita, terutama dalam bidang kemanusiaan.
Ibu Linda, saya sedikit barangkali saya tidak tahu, apakah saya salah menerima tentang tema kegiatan kita. Yang saya mintakan untuk saya adalah tema dengan semangat Hari Ibu ke-81 Tahun 2009 melalui donor darah, mari kita tingkatkan kepedulian kita pada sesama dengan tercapainya Indonesia sehat. Saya mohon maaf kalau ini salah, betul itu? Baik, kalau begitu. Tema ini sangatlah tepat dan relevan dengan kondisi realitas kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dimana kepedulian kita semua untuk peningkatan kesehatan betul-betul ditunggu oleh masyarakat Indonesia.
Hadirin sekalian,
Perempuan Indonesia adalah aset pembangunan yang sangat berharga. Perempuan Indonesia yang jumlahnya relatif hampir sama dengan kaum pria, kadang-kadang ada yang mengatakan lebih sedikit atau lebih banyak sedikit, ya sudahlah sama-sama sajalah, imbang-imbang. Merupakan potensi dan aset pembangun yang tidak boleh disia-siakan. Kaum perempuan memiliki modal sosial yang perlu terus ditingkatkan, agar selalu dinamis, partisipatif, dan aktif dalam berbagai kehidupan di masyarakat. Karena itu, penting untuk melihat perempuan Indonesia sebagai subjek pembangunan yang memiliki kesempatan dan hak serta kewajiban yang sama dengan kaum pria dimanapun mereka berada.
Kita harus menggerakkan agar potensi yang ada pada kaum perempuan Indonesia didorong untuk mengisi kemerdekaan dan membangun masa depan yang lebih baik. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh rasa syukur bagi bangsa Indonesia, dimana bangsa Indonesia telah berhasil melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden secara demokratis, dan telah menghasilkan pemimpin nasional yang mendapatkan legitimasi dari rakyat.
Peran perempuan juga semakin meningkat dalam lingkup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama dalam bidang politik. Inilah juga yang perlu kita syukuri, bahwa keterwakilan perempuan meningkat, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Peran perempuan tidak hanya dalam bidang politik saja, peran perempuan dalam bidang kemanusiaan pun sangat nyata. Perempuan sering berada di garis depan dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Perempuan terbukti mempunyai kepedulian dan solidaritas yang tinggi dalam hal berbagi dan menolong sesama yang membutuhkan. Oleh karena itu, saya sangat menyambut baik dilaksanakannya kegiatan donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu Tahun 2009 ini.
Hadirin sekalian,
Saya menaruh perhatian yang besar kepada kegiatan ini, sebab donor darah merupakan kebajikan yang luhur nilainya bagi sesama manusia dan kemanusiaan. Saya katakan demikian sebab darah yang disumbangkan kepada orang lain yang memerlukan diberikan dengan tulus ikhlas, tanpa membeda-bedakan keyakinan politik atau partai, warna kulit, tingkat pendidikan, tingkat sosial, agama dan perbedaan-perbedaan yang lainnya. Tujuan pendonor darah hanya satu, yaitu menyelamatkan jiwa orang lain. Bukan begitu Bapak Purnomo yang sudah menjadi pendonor 15 tahun lamanya. Ini barangkali merupakan manifestasi yang paling nyata dari rasa kemanusiaan yang semurni-murninya.
Kita perlu terus mempertebal rasa peri kemanusiaan dan tanggung jawab kita terhadap manusia lainnya. Hal itu mengingat, bahwa makin hari semakin kita rasakan bahwa kita hidup dalam suatu keluarga besar, keluarga bangsa, bahkan keluarga umat manusia. Dengan menjawab panggilan kemanusiaan yang luhur dan tanggung jawab yang besar sebagai manusia terhadap sesama manusia lainnya, maka insya Allah kita akan dapat hidup di dunia yang menjamin kemajuan bersama, kesejahteraan dan keadilan bagi semua umat manusia.
Melalui kegiatan donor darah ini, saya mengharapkan adanya semangat dan kesadaran dalam diri kita masing-masing akan pentingnya persaudaraan dan saling tolong-menolong antar sesama manusia. Semoga melalui kegiatan ini, kita menjadi semakin peka dan semakin peduli akan penderitaan sesama yang membutuhkan.
Hadirin yang berbahagia,
Peringatan Hari Ibu Tahun 2009 ini merupakan peringatan ke-81 yang merupakan momentum bagi kita untuk kembali mengenang dan menghargai perjuangan para perempuan Indonesia. Sejarah mencatat, bahwa kaum perempuan Indonesia memainkan peran yang penting dalam perjuangan bangsa kita. Peranan itu dimulai sejak perlawanan terhadap penjajahan ratusan tahun yang lalu dalam masa pergerakan kemerdekaan, dalam kancah revolusi dan perang kemerdekaan sampai sekarang di era reformasi.
Mari kita renungkan kembali, tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali, yang juga tadi sudah disebutkan oleh Ibu Linda Amalia, 22 Desember 28 di Yogyakarta. Dengan dilandasi dan oleh cita-cita dan semangat persatuan dan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia, mereka meleburkan diri dalam wadah yang dinamai Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia.
Melalui PPPI inilah terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan Indonesia untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menuju bangsa yang merdeka. Dan berjuang sesama kaum wanita, kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.
Hadirin sekalian,
Sebagai pengaruh kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam membangun bangsa ini tentunya membawa perbaikan taraf hidup masyarakat, meningkatnya pendapatan, meningkatnya kesejahteraan, dan meningkatnya kesehatan masyarakat. Dengan terjadinya peningkatan-peningkatan dan tadi saya percaya, bahwa jumlah donor darah di Indonesia pasti akan semakin bertambah besar lagi. Saya mendengar bahwa setiap kali donor darah selalu diadakan hanya 200, mungkin paling banyak 300. Tapi pada hari ini, panitia sudah mengundang 1.000 orang untuk hadir di sini dan disediakan 800 kantong. Mudah-mudahan 800 itu bisa terisi semuanya. Karena tadi yang saya katakan, bahwa kondisi masyarakat kita semakin baik, semakin sehat dan pasti mereka juga bersedia untuk berbagi dengan orang lain.
Di masa datang, sejalan dengan terus meningkatnya jumlah donor darah tadi, insya Allah semakin banyak pula jumlah manusia yang dapat diselamatkan dari kematian dan penderitaan. Ingatlah, setetes darah yang didonorkan oleh Ibu, Bapak ada nggak hari ini yang mendonorkan? Ada ya? Bapak Purnomo? Setetes darah yang didonorkan oleh Ibu dan Bapak-bapak sekalian sering kali menyelamatkan jiwa seseorang. Apa lagi hadirin sekalian, mengingat seringnya terjadi bencana alam di Indonesia, seperti gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Padang, kemudian di Tasikmalaya dan sebelum-sebelumnya terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air, kecuali Kalimantan. Kalimantan hampir kita tidak pernah mendengar terjadi gempa bumi di Kalimantan.
Kemarin, hadirin sekalian saya bersama Bapak Presiden menghadiri pertemuan para gubernur, bupati se-Kalimantan Tengah, gubernur seluruh Indonesia di sana. Bahkan ada kata-kata yang mengatakan, kalau memang di daerah lain terjadi gempa, barangkali ibukota bisa dipindah ke Kalimantan Tengah. Saya kira dengan sangat terbuka Bapak Gubernur Teras Narang dan warga Kalimantan Tengah bersedia untuk menyambut kedatangan kita, namun tidak semudah itu untuk memindah ibukota.
Hadirin sekalian,
Bencana tentu tidak pernah kita harapkan, namun apabila Allah sudah menghendaki, maka siapa pun tak kuasa untuk menolaknya. Bencana bisa datang tiba-tiba, tak kenal waktu, kadang subuh, kadang pagi, kadang siang, kadang malam. Oleh karena itu, selagi bisa, maksud saya, bagi yang memenuhi syarat, marilah kita tunjukkan kepedulian kita, kedermawanan kita dengan menyumbangkan darah kita.
Dan akhirnya kepada Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Departemen Pertahanan, yang menjadi penyelenggara kegiatan donor darah ini, saya memberikan apresiasi yang positif, dan pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala aktivitas dan partisipasinya.
Juga khusus kepada bapak Menteri Pertahanan beserta jajaran yang saya juga mengucapkan terima kasih atas nama panitia dan seluruh kaum perempuan Indonesia yang berada di sini dengan diperbolehkannya penyelenggaraan donor darah dalam rangka Hari Ibu ke-81 di Kantor Departemen Pertahanan, yang saya kira tidak semua orang bisa masuk ke sini sembarangan. Semua pasti takut kalau masuk ke Departemen Pertahanan. Tapi alhamdulilah, Bapak mengijinkan kami datang kemari dan terima kasih Bapak, gedung ini demikian bagusnya, masih terawat dengan sangat baik, merupakan aset negara yang luar biasa. Saya kira Bapak juga Bapak dulu di ESDM juga mempunyai gedung yang merupakan aset dari bangsa dan negara kita. Sekarang Dephan ini juga merupakan aset yang perlu kita jaga kelestariannya. Alhamdulilah, mudah-mudahan ini tetap lestari sampai anak cucu kita nanti juga bisa menikmati gedung yang sangat indah ini.
Harapan saya, semoga kegiatan ini dapat terus digalakkan di berbagai kegiatan dan kesempatan, tidak hanya terbatas pada peringatan Hari Ibu saja. Jadikanlah sebagai manifestasi kepedulian dan solidaritas tinggi kaum perempuan untuk menolong sesama yang membutuhkan.
Akhirnya, dengan mengucap `Bismillahirrahmanirrahim`, Donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-81 Tahun 2009, secara resmi dimulai.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wabillahitaufiq walhidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perempuan Indonesia adalah aset pembangunan yang sangat berharga. Perempuan Indonesia yang jumlahnya relatif hampir sama dengan kaum pria, kadang-kadang ada yang mengatakan lebih sedikit atau lebih banyak sedikit, ya sudahlah sama-sama sajalah, imbang-imbang. Merupakan potensi dan aset pembangun yang tidak boleh disia-siakan. Kaum perempuan memiliki modal sosial yang perlu terus ditingkatkan, agar selalu dinamis, partisipatif, dan aktif dalam berbagai kehidupan di masyarakat. Karena itu, penting untuk melihat perempuan Indonesia sebagai subjek pembangunan yang memiliki kesempatan dan hak serta kewajiban yang sama dengan kaum pria dimanapun mereka berada.
Kita harus menggerakkan agar potensi yang ada pada kaum perempuan Indonesia didorong untuk mengisi kemerdekaan dan membangun masa depan yang lebih baik. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh rasa syukur bagi bangsa Indonesia, dimana bangsa Indonesia telah berhasil melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden secara demokratis, dan telah menghasilkan pemimpin nasional yang mendapatkan legitimasi dari rakyat.
Peran perempuan juga semakin meningkat dalam lingkup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama dalam bidang politik. Inilah juga yang perlu kita syukuri, bahwa keterwakilan perempuan meningkat, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Peran perempuan tidak hanya dalam bidang politik saja, peran perempuan dalam bidang kemanusiaan pun sangat nyata. Perempuan sering berada di garis depan dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Perempuan terbukti mempunyai kepedulian dan solidaritas yang tinggi dalam hal berbagi dan menolong sesama yang membutuhkan. Oleh karena itu, saya sangat menyambut baik dilaksanakannya kegiatan donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu Tahun 2009 ini.
Hadirin sekalian,
Saya menaruh perhatian yang besar kepada kegiatan ini, sebab donor darah merupakan kebajikan yang luhur nilainya bagi sesama manusia dan kemanusiaan. Saya katakan demikian sebab darah yang disumbangkan kepada orang lain yang memerlukan diberikan dengan tulus ikhlas, tanpa membeda-bedakan keyakinan politik atau partai, warna kulit, tingkat pendidikan, tingkat sosial, agama dan perbedaan-perbedaan yang lainnya. Tujuan pendonor darah hanya satu, yaitu menyelamatkan jiwa orang lain. Bukan begitu Bapak Purnomo yang sudah menjadi pendonor 15 tahun lamanya. Ini barangkali merupakan manifestasi yang paling nyata dari rasa kemanusiaan yang semurni-murninya.
Kita perlu terus mempertebal rasa peri kemanusiaan dan tanggung jawab kita terhadap manusia lainnya. Hal itu mengingat, bahwa makin hari semakin kita rasakan bahwa kita hidup dalam suatu keluarga besar, keluarga bangsa, bahkan keluarga umat manusia. Dengan menjawab panggilan kemanusiaan yang luhur dan tanggung jawab yang besar sebagai manusia terhadap sesama manusia lainnya, maka insya Allah kita akan dapat hidup di dunia yang menjamin kemajuan bersama, kesejahteraan dan keadilan bagi semua umat manusia.
Melalui kegiatan donor darah ini, saya mengharapkan adanya semangat dan kesadaran dalam diri kita masing-masing akan pentingnya persaudaraan dan saling tolong-menolong antar sesama manusia. Semoga melalui kegiatan ini, kita menjadi semakin peka dan semakin peduli akan penderitaan sesama yang membutuhkan.
Hadirin yang berbahagia,
Peringatan Hari Ibu Tahun 2009 ini merupakan peringatan ke-81 yang merupakan momentum bagi kita untuk kembali mengenang dan menghargai perjuangan para perempuan Indonesia. Sejarah mencatat, bahwa kaum perempuan Indonesia memainkan peran yang penting dalam perjuangan bangsa kita. Peranan itu dimulai sejak perlawanan terhadap penjajahan ratusan tahun yang lalu dalam masa pergerakan kemerdekaan, dalam kancah revolusi dan perang kemerdekaan sampai sekarang di era reformasi.
Mari kita renungkan kembali, tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali, yang juga tadi sudah disebutkan oleh Ibu Linda Amalia, 22 Desember 28 di Yogyakarta. Dengan dilandasi dan oleh cita-cita dan semangat persatuan dan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia, mereka meleburkan diri dalam wadah yang dinamai Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia.
Melalui PPPI inilah terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan Indonesia untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menuju bangsa yang merdeka. Dan berjuang sesama kaum wanita, kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.
Hadirin sekalian,
Sebagai pengaruh kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam membangun bangsa ini tentunya membawa perbaikan taraf hidup masyarakat, meningkatnya pendapatan, meningkatnya kesejahteraan, dan meningkatnya kesehatan masyarakat. Dengan terjadinya peningkatan-peningkatan dan tadi saya percaya, bahwa jumlah donor darah di Indonesia pasti akan semakin bertambah besar lagi. Saya mendengar bahwa setiap kali donor darah selalu diadakan hanya 200, mungkin paling banyak 300. Tapi pada hari ini, panitia sudah mengundang 1.000 orang untuk hadir di sini dan disediakan 800 kantong. Mudah-mudahan 800 itu bisa terisi semuanya. Karena tadi yang saya katakan, bahwa kondisi masyarakat kita semakin baik, semakin sehat dan pasti mereka juga bersedia untuk berbagi dengan orang lain.
Di masa datang, sejalan dengan terus meningkatnya jumlah donor darah tadi, insya Allah semakin banyak pula jumlah manusia yang dapat diselamatkan dari kematian dan penderitaan. Ingatlah, setetes darah yang didonorkan oleh Ibu, Bapak ada nggak hari ini yang mendonorkan? Ada ya? Bapak Purnomo? Setetes darah yang didonorkan oleh Ibu dan Bapak-bapak sekalian sering kali menyelamatkan jiwa seseorang. Apa lagi hadirin sekalian, mengingat seringnya terjadi bencana alam di Indonesia, seperti gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Padang, kemudian di Tasikmalaya dan sebelum-sebelumnya terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air, kecuali Kalimantan. Kalimantan hampir kita tidak pernah mendengar terjadi gempa bumi di Kalimantan.
Kemarin, hadirin sekalian saya bersama Bapak Presiden menghadiri pertemuan para gubernur, bupati se-Kalimantan Tengah, gubernur seluruh Indonesia di sana. Bahkan ada kata-kata yang mengatakan, kalau memang di daerah lain terjadi gempa, barangkali ibukota bisa dipindah ke Kalimantan Tengah. Saya kira dengan sangat terbuka Bapak Gubernur Teras Narang dan warga Kalimantan Tengah bersedia untuk menyambut kedatangan kita, namun tidak semudah itu untuk memindah ibukota.
Hadirin sekalian,
Bencana tentu tidak pernah kita harapkan, namun apabila Allah sudah menghendaki, maka siapa pun tak kuasa untuk menolaknya. Bencana bisa datang tiba-tiba, tak kenal waktu, kadang subuh, kadang pagi, kadang siang, kadang malam. Oleh karena itu, selagi bisa, maksud saya, bagi yang memenuhi syarat, marilah kita tunjukkan kepedulian kita, kedermawanan kita dengan menyumbangkan darah kita.
Dan akhirnya kepada Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Departemen Pertahanan, yang menjadi penyelenggara kegiatan donor darah ini, saya memberikan apresiasi yang positif, dan pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala aktivitas dan partisipasinya.
Juga khusus kepada bapak Menteri Pertahanan beserta jajaran yang saya juga mengucapkan terima kasih atas nama panitia dan seluruh kaum perempuan Indonesia yang berada di sini dengan diperbolehkannya penyelenggaraan donor darah dalam rangka Hari Ibu ke-81 di Kantor Departemen Pertahanan, yang saya kira tidak semua orang bisa masuk ke sini sembarangan. Semua pasti takut kalau masuk ke Departemen Pertahanan. Tapi alhamdulilah, Bapak mengijinkan kami datang kemari dan terima kasih Bapak, gedung ini demikian bagusnya, masih terawat dengan sangat baik, merupakan aset negara yang luar biasa. Saya kira Bapak juga Bapak dulu di ESDM juga mempunyai gedung yang merupakan aset dari bangsa dan negara kita. Sekarang Dephan ini juga merupakan aset yang perlu kita jaga kelestariannya. Alhamdulilah, mudah-mudahan ini tetap lestari sampai anak cucu kita nanti juga bisa menikmati gedung yang sangat indah ini.
Harapan saya, semoga kegiatan ini dapat terus digalakkan di berbagai kegiatan dan kesempatan, tidak hanya terbatas pada peringatan Hari Ibu saja. Jadikanlah sebagai manifestasi kepedulian dan solidaritas tinggi kaum perempuan untuk menolong sesama yang membutuhkan.
Akhirnya, dengan mengucap `Bismillahirrahmanirrahim`, Donor darah dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-81 Tahun 2009, secara resmi dimulai.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wabillahitaufiq walhidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 komentar:
Post a Comment