Saturday, July 30, 2016

Filled Under:

RENCANA STRATEGIS DAN OPERASIONAL

PERBEDAAN RENCANA STRATEGIS DAN OPERASIONAL
Kurun waktu
Rencana strategis cenderung untuk melihat kedepan beberapa tahun atau bahkan dekade. Bagi rencana operasional, 1 tahun merupakan periode yang relevan.
Cakupan
Rencana strategis mempengaruhi aktivitas organisasi secara luas, sedangkan rencana opersaional mempunyai cakupan yang sempit dan terbatas.
Tingkat rincian
Seringkali sasaran strategis dinyatakan dalam istilah yang tampaknya menyederhanakan dan umum. Tapi cakupan yang luas ini perlu untuk mengarahkan orang dalam organisasi untuk memkirkan operasi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya rencana operasional, yang diturunkan dari rencana strategis, dinyatakan dalam rincian yang lebih halus

EVOLUSI KONSEP STRATEGI
Strategi sebagai rencana besar
Konsep strategi sudah lama ada, berasal dari kata Yunani startegia yang berarti seni atau ilmu menjadi seorang jendral. Jendral di Yunani memiliki peran yang penting yaitu pemimpin tentara, melindungi kota dari serbuan musuh, menghancurkan musuh dan seterusnya.
Orang Yunani mengetahui bahwa strategi  lebih dari sekedar berperang. Jendaral yang efektif harus bias memutuskan sesuatu dengan tepat dan menjalin hubungan dengan penduduk, politisi dan diplomat. Seorang Jendral tidak hanya membuat rencana tapi juga harus bertindak. Konsep strategi sudah mempunyai komponen perencanaan dan pembuat keputusan atau komponen tindakan.
Munculnya manajemen strategis
            Manajemen strategis merupakan proses manajemen yang mencakup penyertaan organisasi dalam membuat rencana strategis dan kemudian bertindak berdasarkan rencana tersebut. Pendekatan yang lengkap untuk mengembangkan strategi tidak muncul dalam semalam. Pemikiran itu berkembang perlahan-lahan.
            Pada tahun 1962, Alfred D.Chandler, seorang ahli sejarah bisnis mengusulkan bahwa “strategi” didefinisikan sebagai
penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan, dan proses adopsi rangkaian tindakan serta pegalokasian sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran tadi.
Chalender menekankan pada tiga elemen kunci: a) rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan; b)proses mencari ide pokok; c)bagaimana strategi tadi dirumuskan bukan hanya apa strategi tadi.
            Pada tahun 1978. Dan Schendel dan Chales Hofer menciptakan definisi gabungan manajemen strategis. Ini didasarkan prinsip bahwa desain keseluruhan dari sebuah organisasi hanya dapat diuraikan apabila tujuan hasil ditambahkan pada kebijakan dan strategi sebagai factor kunci dalam proses manajemen strategis. Dalam sintesis mereka, terdapat empat aspek kunci  manajemen strategis. Pertama adalah penetapan sasaran. Langkah beriutnya adalah merumuskan strategi berdasarkan sasaran tadi. Kemudian, untuk mengimplementasikan strategi, ada pergeseran dari analisis ke administrasi, tugas untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Faktor-faktor kunci dalam tahap ini adalah proses “politik” internal organisasi dan reaksi individual, yang dapat memaksa revisi strategi. Tugas akhir, pengendalian strategis, memberikan umpan balik kepada manajer mengenai kemjuan yang dicapainya.






 










Proses manjemen strategis
Manjemen strategis menyediakan cara yang sistematik bagi manajer untuk menilai lingkungan tempat organisasi beroperasi, dan kemudian bertindak. Secara garis besar ada dua fase yang terjadi:
Perencanaan strategis adalah nama yang biasa kita berikan pada aktivitas memahami. Ini mencakup proses menetapkan sasaran dan merumuskan strategi yang telah dibedakan oleh Hofer dan Schendel
Implementasi strategis adalah nama yang biasa kita berikan pada tindakan berdasarkan perencanaan seperti itu. Tahap ini termasuk tahap administrasi dan pengendalian strategis yang dibuat oleh Hofer dan Schendel.
            Menurut T. Hani Handoko (2003: 94) langkah-langkah proses penyusunan strategis dapat diuraikan sebagai berikut:
            Langkah 1 : Penentuan Misi dan Tujuan, yang mencakup pernyataan pernyataan umum tentang misi, falsafah maksud, dan tujuan organisasi.
            Langkah 2 : Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan. Langkah-langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang.
            Langkah 3 : Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-cara dalam mana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, sosial/budaya, teknologi, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
            Langkah 4 : Analisa internal perusahaan – kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisa ini dilakukan dengan menbandingkan profil perusahaan dengan lingkungan eksternal.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PERENCANAAN
            Tentu saja perencanaan memiliki keuntungan dan kelemahannya tersendiri, banyak faktor-faktor yang menyebabkan kedua hal tersebut terjadi. Berikut keuntungan dan kelemahan perencanaan (menurut Malayu S.P. Hasibuan: 2004)
KEUNTUNGAN PERENCANAAN
·         Dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif, dan rasional.
·         Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis.
·         Perencanaan dapat memperkecil resiko yang dihadapi perusahaan
·         Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan ddengan jelas dan lengkap.
·         Dengan proses perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
·         Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
·         Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
KELEMAHAN PERENCANAAN
·         Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan, karena mereka harus bekerja dengan pola yang telah ditetapkan
·         Perencanaa mengakibatkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat, padahan keadaan darurat perlu diambil keputusan yang cepat.
·         Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan dating, belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
·         Biaya yang diperlukan unutk perencanaan cukup besar bahkan dapat melampaui hasil yang dicapai.

Daftar Pustaka
Ø  Handoko, T Hani.2003.MANAJEMEN.Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA
Ø  Hasibuan, Malayu S.P.2004.MANAJEMEN: Dasar, Pengertian, dan Masalah.JAKARTA:PT Bumi Aksara

TUJUAN
            Tujuan dari makalah ini adalah
·         Mengerti apa itu perencanaan dan komponennya
·         Bisa menguraikan pentingnya manajemen dilihat dari sisi sasarannya
·         Mengetahui perbedaan antara manajemen strategis dan operasional

0 komentar:

Post a Comment