1.
Tedensi sentral
adalah nilai tunggal yang dapat mewakili seluruh data yang yang
bersangkutan sebagai rata-rata (dapat berupa mean, modus atau median), dalam
perhitungan rata-rata tersebut melibatkan seluruh data yang bersangkutan.
2.
Rata-rata (mean) adalah data
tunggal yang dapat dapat digunakan untuk mewakili nilai pusat dari data distribusi
frekuensi. Secara teknis untuk menghitung rata-rata yaitu dengan menjumlah nilaipengamatan
dan membaginya dengan banyaknya pengamatan.
·
Rata-rata sampel
·
Rata-rata populasi
3.
Everage atau tedensi sentral
merupakan nilai tunggal yang dapat mewakili seluruh data yang bersangkutan
sebagai rata-rata yang dihitung berdasarkan mean, modus atau median. Sebagai
contoh, apabila pada suatu desa yang penduduknya 100 orang. 55 orang
diantaranya bekerja sebagai petani, 25 orang lainnya bekerja sebagai pedagang,
10 orang sebagai PNS dan 10 orang lainnya sebagai peternak. Dari data tersebut
averagenya dapat ditentukan yaitu rata-rata penduduk bekerja sebagai petani,
hal ini dilihat dari benyaknya penduduk yang bekerja sebagai petani lebih
banyaj dari profesi lainnya. Jadi tidak ditentukan dengan menjumlah seluruh
penduduk dan membaginya dengan banyaknya profesi pekerjaan yang ada. Sedangkan
rerata (mean) adalah data tunggal yang dapat dapat digunakan untuk mewakili
nilai pusat dari data distribusi frekuensi. Secara teknis untuk menghitung
rata-rata yaitu dengan menjumlah nila pengamatan dan membaginya dengan
banyaknya pengamatan.
4.
Sifat-sifat rata-rata hitung
sebagai berikut :
a)
Setiap kelompok data yang
berbentuk skala interval dan skala rasio memiliki rata-rata hitung, sedangkan
kelompok data yang berbentuk skala nominal dan skala ordinal tidak memiliki
rata-rata hitung.
b)
Dalam menghitung rata-rata semua
data yang bersangkutan harus diikutsertakan kedalam perhitungan.
c)
Satu kumpulan data kelompok atau
data mentah dalam populasi dan sampel hanya memiliki satu rata-rata.
d)
Rata-rata hitung berfungsi untuk
membandingkan karakteristik dua atau lebih populasi dan sampel.
e)
Dalam menentukan rata-rata hitung
hasilnya sangan dipengaruhi oleh nilai ekstrem (nilai yang sangat besar atau
sangat kecil yang tidak ikut kedalam nilai kecenderungan memusat).
f)
Data kelompok atau data mentah
yang bersifat terbuka (≤X, atau ≥X)nilai rata-rata hitungnya tidak dapat
ditentukan.
g)
Jumlah simpangan, selisih antara
tiap data dengan rata-rata hitungnya sama dengan 0 atau ditulis dalam bentuk . Contoh pemahaman :
Secara acak diketahui data berat
5 ekor ayam masing-masing adalah 700, 680, 750, 840, dan 810 gram. Dari data
tersebut dapat diperoleh rata-rata hitung sebagai berikut : =
Maka jumlah simpangan adalah
= (700-756)+(680-756)+(750+756)+(840-756)+(810-756)
= -56-76-6+84+56 = 0
h)
Jumlah kuadrat dari
simpangan-simpangan selalu lebih kecil atau sama dengan jumlah kuadrat antara
bilangn-bilangan tersebut dikurangi oleh suatu bilangan sebaran. Secara matematis
ditulis dengan notasi :
i)
Jika n1 data mempunyai
rata-rata , jika n2 data
mempunyai rata-rata , n3 memiliki
rata-rata , n4 data mempunyai
rata-rata ..jika nk data
menpunyai rata-rata maka rata-rata gabungan data tersebut adalah
5.
Pada umumnya dalam dunia bisnis
maupun ekonomi data-data yang dihasilkan bersifat time series (berkala) yang
setiap periode waktu tertentu akan menegalami perubahan. Maka untuk menentukan
rata-rata yang akurat terhadap perubahan-perubahan yang beragam digunakan rumus
rata-rata ukur sebagai berikut :
G = [antilog { (log xn – log x0)]}- 1
atau G =
Dengan demikian, misalnya dapat diketahui rata-rata
penjualan tiap tahun, rata-rata laba perusahaan tiap tahun, atau untuk
menentkan besarnya tabungan setelah mendapat bungan pertahun dalam periode
waktu tertentu.
0 komentar:
Post a Comment