Kurve
permintaan untuk pelbagai macam barang dan jasa tidak semuanya tepat sama.
Bahkan kurve permintaan akan barang yang sama pun dapat berbeda menurut tempat
dan waktu yang berbeda. Tetapi semua kurve permintaan menunjukkan satu ciri
yang sama, yaitu arahnya yang turun dan kiri-atas ke kanan-bawah (downward
sloping to the right). Bentuk kurve mi menunjukkan bahwa antara HARGA (P) dan
JUMLAH YANG MAU DIBELT (Qd) terdapat suatu hubungan yang berbalikan:
-Kalau harga
naik, jumlah yang mau dibeli berkurang
-Kalau harga
turun, jumlah yang mau dibeli bertambah
Gejala mi dikenal dengan nama Hukum Permintaan, yang
dapat dirumuskan sbb.: Orang cenderung membeli lebih banyakpada harga rendah
daripadapada harga tinggi. Disehut “hukum” karena merupakan gejala umum yang
sulit dicari perkecualiannya.
Hal ini terjadi karenaHukum permintaan menunjuk pada
fakta bahwa, kalau harga suatu barang/jasa naik, jumlah yang akan dibeli
cenderung menjadi Iebih sedikit, sedang kalau harganya turun, jumlah yang mau
dibeli oleh masyarakat akan lebih banyak. Sekarang kita her- tanya: mengapa
terjadi demikian? Apa sebabnyajumlah yang mau dibeli berkurang bila harga
barang itu naik, dan bertambah bila harganya turun? Pada dasarnya ada tiga
alasan yang dapat menjelaskan gejala tsb.:
I. Pengaruh
penghasilan (Income effect)
Kalau harga suatu barang naik, maka denganjumlah
penghasilan uang yang sama orang terpaksa hanya dapat membeli barang lebih
sedikit. Sebaliknyajika harga barang tu turun, dengan penghasilan yang sama
orang dapat membeli lebih banyak dan barang ybs., (dan mungkinjuga dan
barang-barang lain pula), sebab penghasilan realnya naik.
Misalnya datam contoh di atas: pada harga beras Rp
400-/kg, keluarga ybs. dapat membeli 50kg beras perbulan. Tetapi kalau harga
beras naik menjadi Rp 500, 1kg, denganjumlah uang yang sama rncrcka hanya dapat
membeli 40 kg beras per bulan.
Hal yang sama berlaku tidak hanya untuk permintaan
individual tetapi juga untuk permintaan pasar. Kalau harga suatu barang naik
(ceteris paribus), Iebih sedikit warga masyarakat yang mampu membelinya dengan
penghasilan mereka. Sebaliknya jika harga barang tertentu turun (ceteris
paribus), semakin banyak orang yang dulu tidak mampu membelinya sekarang akan
dapat menjangkaunya, sehingga jumlah pembeli bertambah banyak. Hal mi disebut
“income effect’:
2. Pengarub
substitusi (Substitution effect)
Jika harga suatu barang naik, orang akan mencari
barang lain yang fungsinya sama tetapi harganya lebih murah. Penggantian mi
dengan istilah teknis disebut substitusi. Maka gejala mi disebut “substitution
effect”.
3.
Penghargaan subyektif (Marginal Utility)
Andaikan seseorang hanya mernpunyai satu pasang sepatu
saja. Maka ia akan menilai sepatunya itu lebih tinggi daripada scandainya ia
mempunyai sepuluh pasang. Kalau sepatunya itu rusak ia akan bersedia
mengeluarkan uang untuk membeli sepasang sepatu yang barn, walau harganya
mahal. Sebaliknya kalau orang mempunyai sepuluh pasang sepatu, ia tidak akan
merasa kerugian besar kalau kehilangan satu pasang sepatu, dan ia tidak begitu
bersedia mengeluarkan uang untuk membeli sepatu lebih banyak lagi. Jadi makin
banyak dan satu macam barang tertentu yang telah dimiliki, makin rendah
penghargaan kita terhadap barang itu.
Tinggi-rendahnya harga yang bersedia dibayar oleh
konsumen untuk barang tertentu mencerminkan kegunaan atau kepuasan (Marginal)
yang diperolehnya dan konsumsi barang tsb. Gejala mi dikenal dengan nama Hukum
Semakin Berkurangnya Tambahan Kepuasan (Law of Diminishing Marginal Utility —
LDMU), atau Hukum Gossen ke-I.
>
Persamaan fungsi permintaan
Antara HARGA (P) suatu barang dan JUMLAH yang mau
dibeli (Qd) ternyata ada hubungan fungsional yang kurang-lebih tetap. Dikatakan
jumlah yang mau dibeli merupakan fungsi dan harga. artinya: besar-kecilnya Qd
tergantung dan tinggi-rendahnya P. Hubungan tersebut secara matematik dapat
dinyatakan dalam bentuk sebuah persamaan, yang bila dilukiskan dalam grafik
menjadi kurve permintaan.
Kehanyakan
kurve perrnintaan berbentuk garis melengkung yang menyerupai hentuk hiperbola.
BeHtuk umurn persamaan hiperbola adalah:
a
y=—+ b
x
Tetapi untuk
rnenyederhanakan, garis rnelengkung di daerah yang penting dapat “didekati”
dengan garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus adalah:
y = mx + b
dimana untuk
kurve perrnintaan koefisien arahnya (rn = gradien) bertanda negatif.
Sebagai
contoh. dalam Gambar 1.3 dilukiskan dua bentuk kurve permintaan, yaitu:
D : P = 200
— 2,5 Q (garis lurus)
D: P= 200
+ 50 (garis melengkung)
Q
Dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memastikan
bentuk dan letak kurve permintaan akan suatu barang. Bagairnana tepatnya kurve
perrnintaan dan persamaannya hanya dapat dipastikan atas dasarpenelitian pasar
dengan bantuan Statistika. Dan hcrbagai tempat dan pada pelbagai waktu harus
dikumpulkan informasi herapajumlah dan barang tertentu yang mau dibeli oleh
masyarakat pada pelbagai tingkat harga. Informasi yang diperoleh belum tentu
menghasilkan sebuah kurve permintaan yang “bagus” seperti dalam contoh di atas.
Tetapi dengan bantuan matematika dapat dihitung garis rata-rata (garis regresi,
dan diagram tebar) yang dapat “mendekati” (mencerminkan) keadaan nyata.
08
1.2.
PERUBAHAN DALAM PERMINTAAN
Inti dan pengertian permintaan yang dibicarakan
sarnpai sekarang adalah hubungan antara HARGA suatu barang/jasa dan JUMLAH YANG
DIMINTA j ika P naik, Qd herkurang; sebaliknyajika P turun, Q1 akan bertambah:
Q, herubuh sebagaiAKlBATa’ari perubahan P. Dalam kurve permintaan hubungan tsb.
kelihatan dan arah kurve yang turun ke kanan-bawah: jika harga barang turun,
akibatnyajumlah yang mau dibeli bertambah, dan kita berjalan dan titik yang
satu ke titik yang lain pada kurvc permintaan yang sama seperti telah
digambarkan itu.
Tetapi
kenyataannya dapat teijadi bahwa ada perubahan dalam jumlah yang diminta tanpa
ada perubahan harga. Mungkin juga ada perubahan harga, tetapi tidak diikuti
oleh perubahan dalam jumlah yang mau dibeli. Dalam hal mi kombinasi dan P dan Q
semula ternyata sudah tidak berlaku dan dikatakan ada perubahan dalarn
permintaan (change in Demand). Bagaimana hal itu dapat terjadi?
Ceteris
Paribus
Daftar
permintaan akan barang tertentu, dan kurve permintaan yang dibuat atas dasar
daftar tsb. selalu disusun dengan anggapan ‘ceteris paribus’. Maksudnya ialah:
dan berbagai
faktor yang inungkin dapat mempengaruhi permintaan masyarakat akan suatu
barang, kita hanya memperhatikan huhungan antara jumlah yang diminta dan harga
barang ybs. Semua faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi jumlah yang mau
dibeli itu untuk sementara waktu tidak diperhatikan dulu, atau dianggap
konstan, tidak berubah.
Apa yang dianggap
sama?
Faktor-faktor lain (selain harga barang ybs.) yang
ikut mempengaruhi permintaan masyarakat akan suatu barang, (tetapi tidaklbelum
diperhatikan karena dianggap sama atau tidak berpengaruh) adalah:
1. Jumlah
pembeli/konsumen
2. Besarnya
penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan
3. Harga
barang-barang lain
4. Pengaruh
musim, mode, selera, kebiasaan, perubahan jaman, pengaruh lingkungan
5. Harapan
atau pandangan orang tentang masa depan.
Dalam
kenyataan jelas hal-hal tsh. tidak selalu sama atau konstan. Maka apa yang
terjadi jika satu atau lebih dan faktor-faktor tsb. berubah?
Jika ada
perubahan dalam salah satu atau lebih dan faktor tsb., maka seluruh permintaan,
yaitu kombinasi dan [harga sekian; jumlah yang mau dibeli sekian] akan berubah
juga. Jika digambarkan dalam grafik, seluruh kurve permintaan akan bergeser
menjadi kurve permintaan yang baru, yang berbeda dan yang semula.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan:
1. Jumlah
pembeli: jika jumlah pembeli suatu barang
tertentu bertambah, maka pada harga yang sama jumlah yang man diheli hcrtamhah
hanyak juga. dan kurve permintaan akan bergeser ke kanan. Hal mi dapat terjadi
misalnya karena pertambahan penduduk, perbaikan transport sehingga barang
tertentu dapat terjual di daerah lain pula, berhasilnya usaha
promosi/perikianan, dsb. Misalnya pada awal tahun pelajaran baru permintaan
akan alat-alat tulis tentu bertambah.
2. Besar
penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan
jelas berpcngaruh sekali terhadap permintaan. Dan penghasilan yang lebih tinggi
orang akan dapat membeli lebih banyak dan segala macam barang dan jasa.
Dalam hal mi hanya ada satu perkecualian, yaitu yang
disebut inferior goods (atau juga disebut “Giffen goods”), yaitu barang-barang
yang permintaannyajustru berkurang bila penghasilan konsumen naik. Misalnya
orang miskin, yang terpaksa hanya makan gaplek atau jagung, dengan naiknya
penghasilan akan menggantikan gaplek dengan nasi, sehingga permintaan akan
gaplek/jagung berkurang. Semua barang lain disebut ‘normal goods’ artinya barang
yang pemiintaannya naik apabila pendapatan konsumen naik.
Pengaruh perubahan penghasilan terhadap permintaan
akan suatu barang dapat diukur dan diperhitungkan, dengan jalan membandingkan
persentase kenaikan jumlah yang diminta dengan persentase kenaikan penghasilan
konsumen. mi disebut elastisitas pendapatan.
3. Harga
barang-barang lain ikut
mempengaruhi permintaan. Apakah kenaikan harga barang lain itu memperbesar atau
justru memperkecil perrnintaan masyarakat akan suatu barang tertentu itu
tergantung apakah barang lain itu barang pelengkap (= komplementer), barang
pengganti (= substitut) atau barang lepas (= independent! netral).
> Barang pelengkap (komplementer)
Misalnya sepeda motor, bensin dan oli saling
melengkapi. Jika harga sepeda motor turun, maka jumlah sepeda motor yang
diininta akan bertambah. Akibatnya permintaan akan bensin bertambah pula.
Demikian pula permintaan akan oil ikut bertambahjuga.
> Barang pengganti (substitut)
Misalnya kopi dan teh, rokok merk yang satu dan merk
yang lain, kereta api dan bis malam, bis dan colt itu dapat saling mengganti.
Kalau harga karcis kereta api naik, lebih banyak orang akan naik bis. Jadi bila
harga barang yang satu naik,jumlah yang diminta dan barang tersebut akan
berkurang, tetapi jumlah yang diminta dan barang substitutnya justru akan
bertambah.
> Barang lepas (independent)
Barang independent adalah barang yang tidak ada
hubungan atau pengaruh timbal-balik satu sama lain. Apabila harga barang lain
itu naik, mungkin pendapatan real berkurang (= ada income effect) dan hal mi
secara tidak Iangsung dapat berpengaruh terhadap jumhah barang/jasa yang
diminta.
4. Musim,
selera, mode, kebiasaan, perubahan jaman, Iingkungan sosial juga berpengaruh terhadap permintaan. Misalnya
permintaan akan payung pada awalmusim hujan. Terutama mode pakaian dapat
berubah dalam waktu singkat. Kemajuan zaman dapat menyebabkan bahwa harang yang
dulu dipandang sebagai barang mewah (radio, kaset, walk-man, komputer,jam
tangan, sepeda motor, TV, dsb.) lama-kelamaan menjadi barang yang biasa.
5.
Harapan/pandangan tentang masa yang akan datang dan faktor-faktor psikologis lainnya dapat
menyebabkan perubahan-perubahan yang mendadak dalam
permintaan
masyarakat. Misalnya desas-desus atau rasa takut bahwa harga-harga akan naik
mendorong orang untuk segera membeli banyak (sebelum harga naik) sehingga
jumlah yang diminta akan naik pada harga yang sama.
Jadi akibat dan perubahan dalam salah satu atau lehih
dan faktortsb. di atas ialah:
suatu
kombinasi yang baru antara harga dan jumlah yang mau dibeli; berarti bahwa
seluruh permintaan berubah. Jika perubahan dalam permintaan tsb. di atas
digambarkan dalam grafik, kurve permintaan semula “bergeser” ke kanan atau ke
kin menjadi kurve permintaan yang baru.
Pergeseran
kurve permintaan
Bila permintaan bertambah, maka kurve permintaan
bergeser ke kanan-atas seperti pada gambar dibawah Artinya:
—Para
konsumen mau membeli lebih banyak dan suatu harang tertentu pada tingkat harga
yang berlaku. Misalnya pada harga Rp 1.000,- jumlah yang diminta bertambah dan
5 menjadi 8 satuan (dan titik A —> E).
—Jumlah
barang yang mau dibeli sama, meskipun harga barang telah naik. Misainya harga
naik dan Rp 1 .000,- menjadi Rp 2.000,- tetapi jurnlah yang mau dibeli tetap 5
satuan (dan A —> C).
09
Perubahan
Dalam Penawaran
ØKurve Penawaran Tertentu selalu digambarkan dengan
Anggapan “ Cateris Paribus “ (bahwa semua faktor-faktor lain yang
mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah )
ØYang dianggap sama Dalam Hal ini :
1.Jumlah Produsen di Pasar
> Jika jumlah
Produksen Bertambah, penawaran total juga akan bertambah , pada tingkat harga
yang berlaku, lebih banyak barang/ jasa yang ditawarkan untuk dijual di
pasaran. Atau kalau harga pasar turun karena persaingan antara produksen tsb,
jumlah yang sama mau dijual juga meskipun pada harga yang lebih rendah.
2.Harga Faktor-Faktor Produksi
>>Bersama
dengan Tehnik Produkssi, Harga Faktor-Faktor Produksimerupakan input dalam
proses produksi, menentukan biaya produksi. Misalnya jika harga bahan baku
turun, maka produksen :
-dapat
menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang sama dan /atau.
-dapat
menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga yang lebih rendah, ini
berarti penawaran bertambah dan kurve supply bergeser ke kanan kebawah.
10
Sebaliknya jika harga bahan-bahan dan input-input
lainnya naik, sehingga biaya produksi bertambah, maka :
-Jumlah
barang yang sama hanya akan dijual pada harga lebih tinggi
-Pada tingkat
harga yang sama jumlah yang ditawarkan lebih sedikit.
Ini berarti penawaran berkurang, dan kurve supply
bergeser ke kiri atas. Lihat kurve B
3.Harga Barang-barang Lain :
Jika berubah, penawaran barang tertentu mungkin
bertambah, mungkin berkurang, tergantung jenis barang dan hubungannya satu sama
lain (barang pengganti, barang pelengkap atau barang lepas.
4.Harapan atau perkiraan para produksen/penjual
tentang masa yang akan datang.
a.Jika diperkirakan harga akan naik, apakah para
penjual segera akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak,bahkan
sebaliknya, banyak yang akan menahan barangnya, menunggu kenaikan harga <
dan akibatnya harga memang akan naik >
b.Jika diperkirakan harga akan Turun, apakah para
penjual tidak akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak,bahkan
sebaliknya, banyak yang akan menjual semua barang persediannya selama harga
belum merosot < dan akibatnya harga memang akan merosot/turun >
ØHarga Pasar
-Jumlah yang
mau dibeli di tunjukkan dengan Q d
-Jumlah yang
mau dijualdi tunjukkan dengan Q s
-Berbagai
kemungkinan harga di tunjukkan dengan P
·Pengertian Pasar adalah
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual
beli barang.
·Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran,
seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa.
Setiap barang yang diperjual belikan ada pasarnya. Contoh
: ada pasar ikan, tetapi juga ada pasar rokok kretek, pasar tekstil,
pasar modal dan pasar tenaga kerja.
·Fungsi Pasar adalah : sebagai
mata rantai yang mempertemukan penjual yang mempunyai barang dan menginginkan
uang, dengan pembeli yang mempunyai uang dan menginginkan barang. Penjual dan
pembeli tidak bertemu muka , tetapi dapat juga melalui surat atau telepon.
ØPasar Sempurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui seluruhkeadaan
pasar yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah yang ditawarkan.
ØPasarPersaingan Sempurna terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak dan
jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya menawarkan barang yang sifatnya
samaatau homogen. Misalnya barang jenis tertentucontoh ikan lele, karena jumlah
penjual banyak dimana masing-masing menawarkan sebagian kecil saja dari suplai
total, maka tidak ada penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga,
bila jumlah penjual dan pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat
koordinasi yang baik diantara mereka, untuk satu macam barang akan terjadi satu
harga. Yaitu harga pasar.
ØHarga Keseimbangan
Untuk mengerti bagaimana permintaan dan penawaran
bersama-sama menentukan harga pasar, sebagai contoh kita pelajari terbentuknya
harga gula kelapa. Dalam masyarakat kita gula kelapa banyak pembelinya dan juga
banyak produsen/penjualnya(= bentuk pasar persaingan).
Dalam tabel di bawah mi dikumpulkan hasil pengamatan
pasar, yaitu berapa kg gula kelapa yang mau dibel i (Q1) dan berapa kg yang mau
dij ual (Q) pada berbagai harga(di daerah tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu, misalnya satu minggu atau satu bulan).
0 komentar:
Post a Comment