Saturday, July 30, 2016

Filled Under:

INFORMASI TIDAK SEMPURNA


            Untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan keinginanya, seorang pembeli harus mengetahui tentang informasi dari barang yang ia inginkan. Misalnya informasi mengenai harga pasar, karakteristik yang berkualitas, kuantitas dan informasi lain yang berhubungan dengan barang tersebut. Tiadanya informasi yang lengkap dan sesuai dengan fakta dapat mengakibatkan pembeli memperoleh barang yang dibeli dengan kualitas buruk atau kuantitasnya kurang dari yang diinginkan. Sebagai contoh, Tuan Dani ingin membeli sepeda motor bekas namun kualitasnya masih bagus. Dia kemudian datang ke toko sepeda motor bekas milik Tuan Abdi. Disana Tuan Dani kebinggungan karena semua sepeda motor yang ada disana dikatakan oleh Tuan Abdi dalam keadaan baik. Akhirnya Tuan Dani membeli salah satu dari sepeda motor yang disarankan oleh Tuan Abdi. Setelah beberapa bulan pemakaian motor tersebut mengalami kerusakan dan biaya untuk perbaikan motor terebut memerlukan biaya yang melibihi dari harga beli motor tersebut. Dari kasus di atas, Tuan Dani tidak memiliki informasi secara menyeluruh tentang karakteristik motor yang berkualitas baik. Dia hanya mengandalkan informasi yang diberikan oleh Tuan Abdi yang pastinya selalu mengatakan barang dagangannya semua pada keadaan baik. Sebagai konsekuensi dari kurangnya informasi tentang karakteristik motor tersebut Tuan Dani mendapatkan motor yang berkualitas buruk. Dapat disimpulkan dari uraian diatas bahwa informasi tidak sempurna adalah kurangnya pengetahuan dari pihak yang akan mengkonsumsi barang tertentu terhadap harga, karakteristik, kuantitas dan hal-hal lain yang berhubungan dengan barang tersebut.

BAHAYA MORAL
Bahaya moral (moral hazard) adalah suatu permasalahan yang muncul akibat dari perilaku agen yang tidak bertanggung jawab atas peraturan dan ketetapan yang dibuat oleh prinsipil yang berkuasa penuh atas kinerja dari agen. Jika prinsipal tidak bisa mengawasi perilaku si agen dengan sempurna, maka agen cenderung meninggalkan atau mengurangi usahanya dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh prinsipalnya. Frase bahaya moral merujuk pada resiko atau bahaya dari perilaku yang tidak pantas atau tidak bermoral yang dilakukan oleh agen. Dalam situasi seperti ini, prinsipal mencoba berbagai hal untuk mendorong agen bertindak secara lebih bertanggung jawab.
Sebagai contoh, hubungan antara majikan dan karyawan dalam suatu perusahaan. Majiakn berperan sebagai prinsipil dan karyawan berperan sebagai agen. Bahaya moral adalah kecenderungan para karyawan yang menyelewengkan tanggung jawabnya terhadap tugas yang telah ditetapkan oleh manjikan karena mendapat kesempatan dari pengawasan majikan yang kurang sempurna. Dalam menghadapi permasalahan tersebut para majikan dapat melakukan antisipasi perilaku karyawan yang tidak bermoral dengan cara-cara sebagi berikut :
a.   Pengawasan yang lebih cermat, biasanya di supermarket terdapat CCTV yang diletakkan diberbagai sudut ruangan. Hal ini, berguna untuk mengawasi berbagai perilaku karyawan yang tidak bertanggung jawab dan dapat digunakan untuk mengawasi perilaku konsumen.
b.   Upah yang tinggi, cara ini diterapkan supaya meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan agar melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Jika upah yang diberikan oleh majikan  melebihi dari upah pada umumnya hal ini akan menimbulkan spekulasi dan pemikiran para karyawan bahwa apabila ia melakukan kesalahan hingga mengakibatkan ia dipecat maka belum tentu ada perusahaan yang mau membayar upah yang lebih tinggi dari upah yang sebelumnya.
c.   Penundaan pembayaran, cara ini berguna agar para karyawan lebih berhati-hati dalam berperilaku dalam menjalankan tugasnya. Karena apabila karyawan melakukan kesalahan majikan dapat menegurnya atau menberi sanksi potongan gaji yang tertunda tersebut.
Berbagai mekanisme untuk mengurangi masalah bahaya moral ini tidaklah perlu digunakan sendiri-sendiri. Para majikan dapat mengkombinasikan dari ketiga hal tersebut.
            Di luar lingkungan kerja, terdapat berbagai contoh dari bahaya moral. Seseorang pemilik rumah yang mempunyai asuransi kebakaran tidak akan membeli alat pemadam kebakaran banyak-banyak, karena ia harus membayar biaya asuransi pemadam kebakaran. Sebuah keluarga tinggal di dekat sungai yang beresiko banjir karena keluarga itu menyukai pemandangannya. Sementara pemerintah menanggung biaya penanggulangan bencana jika banjir itu terjadi. Banyak regulasi yang ditunjukkan untuk mengatasi masalah ini. Suatu perusahaan asuransi mungkin akan mengharuskan para pemilik polis asuransinya untuk membali alat pemadam kebakaran dan pemerintah mungkin akan melarang pembangunan rumah di daerah yang rawan banjir. Tetapi, perusahaan asuransi tidak punya informasi yang sempurna mengenai seberapa hati-hatinya para pemilik polis asuransi mereka dan pemerintah tidak punya informasi yang sempurna mengenai resiko yang dihadapi oleh keluarga-keluarga dalam memilih dimana mereka akan hidup. Hasilnya, masalah bahaya moral ini selalu ada.

PEMILIHAN YANG TIDAK MENGUNTUNGKAN
            Pemilihan yang tidak menguntungkan (adverse selection) adalah permasalahan yang muncul dalam pasar akibat penjual mengetahui lebih banyak informasi tentang pasar bila dibandingkan dengan informasi yang diketahui oleh pembeli akibatnya pembeli menanggung resiko dalam membeli barang-barang yang berkualitas buruk.
Contoh dari masalah pemilihan yang tidak menguntungkan dapat ditemukan dalam pasar penjualan motor bekas. Para penjual motor bekas mengetahui informasi secara menyeluruh mengenai keadaan motor yang kualitasnya baik ataupun kualitasnya buruk. Hal ini menyebabkan penjual motor bekas lebih mengutamakan menjual motor yang kualitasnya buruk dan menahan motor yang kualitasnya baik. Hasilnya, kebanyakan pembeli takut untuk membeli motor bekas dan lebih memilih membeli motor baru karena pembeli mengira bahwa penjual motor bekas mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh pembeli sehingga penjual lebih berminat menjual motor tersebut. Masalah ini menjelaskan mengapa motor bekas yang baru dipakai beberapa minggu harga jualnya jauh lebih murah dari mobil yang sejenisnya.
            Contoh kedua dari pemilihan yang tidak menguntungkan terjadi di pasar tenaga kerja. Dalam merekrut tenaga kerja perusahaan pada umumnya melakukan serangkaian tes untuk menyaring tenaga kerja yang berkemampuan sesuai dengan keperluan dari perusahaan. Namun dalam tes tersebut hasilnya belum sepenuhnya melahirkan tenaga kerja yang benar-benar berkualitas. Karena para tenaga kerja hanya berusaha menguasai kemampuan untuk lulus tes tanpa mengetahui secara menyeluruh ketrampilan dan kemampuan yang akan dijalaninya pada bidang pekerjaan yang akan ditempatinya. Meskipun ada beberapa pekerja yang benar-benar mempunyai kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan ditempatinya. Ditambah lagi para tenaga kerja jauh lebih mengetahui kualitas mereka bila dibandingkan dengan perusahaan.
           
Contoh ketiga dari pemilihan yang tidak menguntungkan dapat dilihat pada pasar asuransi. Sebagai contoh, perusahaan asuransi kesehatan dalam menetapkan harga premi asuransi tidak dapat menentukan secara tepat sesuai dengan keadaan kesehatan para pembeli polis. Karena para pembeli polis asuransi kesehatan lebih mengetahui keadaan kesehatan mereka bila dibandingkan dengan pengatahuan perusahaana asuransi kesehatan. Dalam kasus ini pembeli polis yang mengalami gangguan kesehatan yang tidak begitu parah dirugikan karena mereka harus membayar premi asuransi yang sama nominalnya dengan para pembeli polis yang mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah.
           
PEMBERIAN SINYAL UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI PRIBADI
            Masalah-masalah yang sering ditimbulkan akibat informasi yang tidak sempurna menumbuhkan motivasi bagi kebijakan publik dan juga memotivasi beberapa perilaku perorangan untuk mencari jalan keluarnya. Pasar menanggapi masalah informasi yang tidak sempurna ini dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya adalah pemberian sinyal (signaling), yang mengacu pada tindakan-tindakan pihak yang memiliki informasi yang dilakukan hanya untuk memberitahukan informasi pribadinya yang dapat dipercaya kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Sebagai contoh, perusahaan mesin cuci mengeluarkan sebagian modalnya untuk melakukan pengiklanan melalui media elektronik maupun media cetak agar para konsumen mendapat sinyal bahwa perusahan tersebut memiliki mesin cuci yang mempunyai keunggulan lebih dari pada mesin cuci lain. Dan mahasiswa mengambil gelar pascasarjana dan mengikuti berbagai seminar atau kompetisi untuk memberi sinyal kepada calon pemberi kerja bahwa mereka adalah orang-orang yang berkemampuan tinggi, memiliki etos kerja dan terampil dalam bekrja. Dari kedua contoh di atas menunjukkan bahwa teori pemberian sinyal dalam pendidikan merupakan kebalikan dari teori modal manusia, yang menekankan bahwa pendidikan meningkatkan produktifitas seseorang, alih-alih hanya menyampaikan informasi mengenai bakat-bakat terpendam. Dua contoh pemberian sinyal ini kelihatannya sangat berbeda, namun di bawah permukaannya kedua hal tersebut sebenarnya sama saja. Pada intinya kedua kasus tersebut merupakan proses pemberian sinyal dari pihak yang mempunyai informasi kepada pihak-pihak yang memanfaatkan informasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pemberian sinyal yang efektif memiliki salah satu syarat yaitu dalam proses pemberian sinyal harus menghabiskan biaya. Jika proses pemberian sinyal gratis maka semua semua orang dapat memberi sinyal kepada siapa saja sehingga tujuan dari pemberian sinyal kepada pihak yang membutuhkan informasi sia-sia atau tidak menghasilkan keuntungan. Dari syarat pertama memunculkan syarat lain, yaitu sebuah proses pemberian sinyal harus mengutamakan efisiensi dan efektivitas biaya. Atau pemberian informasi harus memiliki keuntungan yang lebih dari biaya yang dikeluarkan untuk proses pemberian sinyal. Jika tidak demikian pihak yang memberi sinyal akan mengalami kerugian karena informasi yang mereka sampaikan tidak memberi timbal balik yang sesuai.
Pada contoh pengiklanan di atas, sangat bermanfaat bagi perusahaan yang benar-benar mempunyai produk yang berkualitas tinggi karena apabila pembeli mencoba membeli sekali dan merasakan keunggulan produk tersebut bila dibandingkan dengan produk lain maka pembeli tersebut akan menjadi pelangan tetap. Maka, masuk akal jika perusahaan dengan produk yang baik membayar biaya sinyal (iklan) dan menggunakan sinyal itu sebagai informasi mengenai kualitas produknya. Sedangkan pada kasus pendidikan, seseorang yang berkemampuan dan berketrampilan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan mudah dibandingkan dengan seseorang yang tidak berkemampuan dan berketrampilan. Maka, masuk akal jika orang yang berpengetahuan dan berketrampilan ini membayar biaya sinyal (pendidikan) dan para pembeli tenaga kerja memanfaatkan sinyal itu sebagai informasi mengenai kemampuan dan ketrampilan orang tersebut.

PEMINDAIAN UNTUK MENDORONG PENGUNGKAPAN INFORMASI
Pendekatan atau cara yang dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki informasi untuk membuat para pemilik informasi mengungkapkan informasinya baik secara suka rela atau dengan cara paksaan, hal ini disebut pemindaian informasi. Contoh kasus pemindaian yang dilakukan oleh pembeli (pihak yang tidak memiliki informasi), ketika Tuan Dana akan membeli sebuah laptop bekas namun dengan kualitas yang masih bagus, dia bisa meminta seorang ahli komputer untuk memeriksa keadaan laptop tersebut. Apabila penjual menolak untuk diadakanya pemeriksaan maka Tuan Dana dapat menyimpulkan bahwa laptop tersebut dalam keadaan yang tidak baik atau berkualitas buruk. Dengan demikian Tuan Dana dapat memutuskan untuk menawar laptop tersebut dengan harga yang rendah atau memilih untuk membeli laptop yang lain.
            Contoh pemindaian lain yang tidak terlihat dengan jelas namun hasilnya sangat bermanfaat. Sebuah perusahaan asuransi kesehatan mengalami kesulitan dalam menetapkan harga premi asuransi kepada para pembeli polis asuransi karena kurangnya informasi mengenai keadaan kesehatan mereka. Apabila perusahaan tersebut menetapkan harga premi yang sama dengan menganggap semua pembeli polis asuransi memiliki kemungkinan sakit yang sama maka akan membuat para pembeli polis yang memiliki kondisi kesehatan yang tidak begitu parah mengalami kerugian. Sebab mereka akan lebih kecil kemungkinannya untuk terserang penyakit. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan asuransi mengambil sebuah cara untuk memisah-misahkan para pembeli polis yang memiliki kondisi kesehatan yang parah dengan mereka yang memiliki kondisi yang tidak begitu parah. Dengan cara, perusahaan menawarkan harga polis yang berbeda sehingga mendorong mereka untuk memisahkan diri. Polis yang satu memiliki harga yang tinggi dengan keunggulan menutupi semua biaya kesehatan apabila pemilik polis mengalami sakit. Sedangkan premi yang lain memiliki keunggulan yaitu dengan harga yang rendah namun, pemilik polis harus mengeluarkan biaya pertama senilai $ 575 apabila pemilik polis mengalami sakit dan sisanya akan dibiayai oleh perusahaan asuransi. Potongan kerugian ini akan menjadi beban bagi para pemilik polis yang memiliki kondisi kesehatan buruk karena mereka lebih mungkin terserang sakit. Maka dengan adanya potongan kerugian yang cukup besar, pols yang preminya rendah ditambah potongan kerugian aakan menarik para pemilik polis yang memilikikondisi kesehatan yang tidak begitu buruk karena mereka tidak berkemungkinan besar terserang sakit. Dengan cara tersebut, para pembeli polis akan mengungkapkan informasi pribadi mereka sendiri dengan memilih harga premi yang berbeda.

INFORMASI TIDAK SEMPURNA DAN KEBIJAKAN PUBLIK                  
            Setelah  mengetahui efek dari informasi tidak sempurna, kita perlu sikap berhati-hati dengan pasar untuk memenuhi kebutuhan. Ketika suatu pihak tahu lebih banyak daripada pihak yang lain, pasar dapat gagal dalam mengalokasikan sumber-sumber daya mereka untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Para pemilik usaha barang-barang bekas akan kesulitan dalam menjual produk yang benar-benar berkualitas karena para pembeli trauma atau telah memandang buruk citra penjual barang bekas. Begitu juga orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan yang tidak begitu parah ingin mendapat asuransi kesehatan akan kebinggungan dalam memilih perusahaan asuransi yang menawarkan biaya yang rendah. Karena pada umumnya perusahaan asuransi menawarkan harga premi asuransi yang sama nominalnya antara orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan yang parah dengan orang-orang yang tidak begitu parah kondisi kesehatannya. Masalah yang timbul akibat informasi tidak sempuna tidak bisa ditangani secara sepihak oleh pengusaha ataupun konsumen. Hal ini menyebabkan perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Namun pemerintah juga mengalami tiga kendala yaitu, pertama pasar swasta kadang-kadang mampu menangani informasi tidak sempurna menggunakan kombinasi antara pemberi sinyal dan pemindaian. Yang kedua, pemerintah jarang memiliki informasi yang lebih daripada pihak-pihak swasta. Meskipun alokasi sumber-sumber daya oleh pasar bukanlah hal terbaik, mungkin ini merupakan hal yang terbaik kedua. Artinya, ketika terdapat informasi tidak sempurna para pembuat kebijakan akan sulit memperbaiki hasil-hasil pasar yang diakui memang tidak sempurna. Yang ketiga, pemerintah bukanlah institusi yang sempurna.

SOLISI PASAR
            Salah satu akibat yang ditimbulkan dari informasi yang tidak sempurna adalah melanggar salah satu asumsi persaingan sempurna yang mengakibatkan kegagalan pasar. Namun tidak semua masalah informasi yang tidak sempurna merupakan kegagalan pasar. Informasi pasar sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut dalam mengambil keputusan maupun dalam menentukan suatu pilihan terhadap barang-barang konsumsi. Informasi dapat dihasilkan dari barang-barang konsumsi mengenai kuantitas, kualitas, harga dll. Namun, seringkali informasi dihasilkan oleh para konsumen dan produsen itu sendiri. Untuk mencapai tujuan dan kebutuhannya pihak yang memerlukan informasi terdorong untuk berusaha mengumpulkan informasi, proses pengumpulan ini disebut penyelidikan pasar. Apabila seseorang membutuhkan sebuah motor bekas dengan harga yang rendah dan kualitas yang masih baik, maka langkah pertama yang harus dilakukannya adalah mengumpulkan informasi menyangkut harga dan karakteristik motor yang masih berkualitas. Setelah informasinya diperoleh maka orang tersebut dapat mengambil keputusan yang bijaksana untuk membeli motor. Selama informasi yang diinginkan belum terpenuhi, konsumen akan terdorong untuk terus mencari informasi yang dibutuhkan sampai konsumen dapat menentukan keputusan yang sesuai dengan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut. Karena dalam proses pencarian informasi, konsumen telah mengeluarkan/mengorbankan biaya dan waktunya. Hal ini, serupa dengan yang dialami perusahaan untuk mencari informasi dari tenaga kerja. Sutau perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk mencari informasi tenaga kerja dengan proses recuitment dan menghabiskan waktu untuk proses penyeleksian kemampuan tenaga kerja. Tidak hanya dalam proses pencarian tenaga kerja, perusahaan juga akan mencari informasi untuk proses pemaksimalan laba. Perusahaan akan mengeluarkan biaya dan waktu untuk mengumpulkan informasi dari konsumen dan akan terus terdorong mencari informasi jika manfaat yang dihasilkan dari proses pencarian informasi belum sebanding dengan biaya dan waktu yang dikeluarkan.
            Apabila sebuah perusahaan tidak dapat menangani masalah untuk mengumpulkan informasi sendiri maka perusahaan dapat memanfaatkan media atau lembaga yang menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Sebagai contoh, media cetak(majalah) yang melakukan berbagai pengujian terhadap produk-produk tertentu dan menjual informasinya dari hasil pengujian kepada masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Selain dengan cara melakukan pengujian juga dapat dilakukan pembandingan beberapa produk dalam hal kualitas, harga, maupun keunggulan lain dari masing-masing produk. Contoh lain lembaga yang menawarkan jasa dalam membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah lembaga biro-biro kredit. Lembaga ini melacak riwayat kredit sejumlah orang da menjual laporan kredit kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan evaluasi calon pelanggan kredit.
            Karena mekanisme pasar menangani banyak masalah informasi baik dari perusahaan ataupun konsumen maka informasi yang disampaikan tidak dapat sempurna. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengasumsikan informasi sempurna untuk menghasilkan sumber daya secara efisien.

SOLUSI PEMERINTAH
Informasi adalah salah satu dari barang publik yang tersedia untuk semua orang. Apabila suatu perusahaan menghasilkan sebuah informasi maka semua orang berhak untuk mengetahuinya tanpa adanya biaya yang dikeluarkan. Dengan ini, informasi tersebut tidak menimbulkan suatu persaingan dalam konsumsi. Apabila informasi tersebut sangat mahal bagi masing-masing individu untuk mengumpulkan dan menyebarkannya, maka akan lebih murah bagi pemerintah untuk memproduksinya sekaligus untuk semua orang. Dalam banyak kasus, pemerintah telah menyusun lembaga-lembaga administrasi khusus untuk menjamin bahwa informasi yang tepat mencapai masyarakat secara menyeluruh. DPR mendirikan The Federal Trade Commision dalam tahun1914 khusus untuk menangani praktek perdagangan yang tidak adil dan menipu yang merugikan masyarakat. FTC mengatur pemasangan iklan, menetapkan standar untuk mengungkapkan isinya dan seterusnya guna menjamin informasi yang disampaikan benar dan tidak menyimpang. Komisi keamanan produk konsumen menetapkan standar keamanan bagi produk-produk yamg menpunyai kemungkinan tidak aman di konsumsi masyarakat. Lembaga obat dan makanan mengatur kandungan makanan dan obat-obatan yang diizinkan di pasar berdasarkan standart yang telah ditetapkan dan mengawasi peredaran obat-obat dan makanan yang ilegal. Menjual obat yang belum memeliki lesensi dari perusahaan atau dinas kesehatan merupakan hal yang melanggar hukum dan dapat dikenai sanki yang tegas. Contoh lain, banyak pemerintah negara bagian telah menetapkan undang-undang mobil bekas yang menjamin para pembeli mobil atas hak-hak tertentu apabila pada akhirnya mereka mendapat mobil yang buruk.

Studi Kasus
JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian kembali mengimbau warga untuk berhati-hati dalam melakukan pembelian telepon seluler dan produk lainnya yang diiklankan melalui laman jejaring sosial. Pasalnya, penawaran tersebut rawan penipuan.
"Seringkali penawaran lewat situs berujung penipuan. Uangnya diminta dikirimkan lebih dulu, tapi barang yang dipesan tak pernah sampai," kata Komisaris Aswin, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (1/6/2012).
Kasus terakhir yang diterima Mapolrestro Jaksel adalah kasus dugaan penipuan yang dialami OWY (31). Warga Kamal, Kalideres, Jakarta Barat ini menjadi korban penipuan setelah mengadakan transaksi pembelian Blackberry melalui pemesanan online.
Dugaan penipuan tersebut berawal dari ketertarikan OWY pada produk ponsel yang diiklankan CC Cell melalui lamannya di situs jejaring sosial Facebook. Korban lalu menyatakan ketertarikannya pada dua produk BB tipe Dakota.
Korban kemudian mendapat telepon dari nomor 08521075XXXX yang diduga sebagai pelaku. Korban pun lantas mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli dua unit hp BB tipe Dakota 9900, masing-masing berwarna putih dan hitam dengan harga per unit sebesar Rp 2 juta.
Setelah bersepakat, pada hari Rabu (30/5/2012), sekitar pukul 13.20 WIB, OWJ mendatangi Wisma Indocement, Setiabudi, Jaksel, untuk mentransfer uang pembelian dua unit BB melalui ATM. Rekening yang dituju adalah nomor rekening BCA atas nama HW.
Dua unit BB tersebut dijanjikan akan sampai ke tangan OWY dua hari setelah pengiriman uang. Namun hingga hari ini, barang pesanan tersebut tak kunjung diterima OWY. Merasa telah menjadi korban penipuan, korban pun melapor ke Mapolrestro Jaksel.
Sumber : kompas.com (Jumat, 1 Juni 2012)

Berdasarkan pemahaman anda terhadap materi yang telah disampaikan di atas, tentukan penyebab permasalahan pada studi kasus dan upaya apa yang dapat dilakukan oleh konsumen untuk mencegah permasalahan tersebut !
Ulasan jawaban :
Permasalahan timbul akibat adanya informasi yang tidak sempurna diantara pembeli dan penjual. Dalam kasus tersebut pihak penjual memiliki informasi yang lebih lengkap dari pada pihak pembeli terhadap produk hp yang diperdagangkan. Pihak pembeli tidak dapat melakukan pemindaian informasi tentang produk hp yang akan dibelinya terlebih perdangangan tersebut dilakukan di dunia maya. Sehingga hal ini menyebabkan pihak pembeli mengalami pemilihan yang tidak menguntungkan dan menanggung resiko penipuan.


Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak pembeli dalam mencegah terjadinya penipuan akibat kurangnya informasi terhadap produk yang akan dibeli adalah dengan cara pemindaian informasi. Pembeli dapat mencari informasi tentang produk hp yang akan dibeli melalui pertemuan dengan penjual karena pada umumnya perdagangan melalui dunia maya hanya menyajiakan informasi berupa gambar/foto dengan sedikit informasi tambahan. Sebelum pembeli mendapatkan informasi yang cukup jangan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau mentransfer uang melalui rekening penjual. Apabila informasi produk tersebut tidak dapat terungkap, sebaiknya pembeli tidak memutuskan untuk melakukan pembelian dan beralih melakukan pembenian di tempat lain.

0 komentar:

Post a Comment