Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Pandangan mengenai Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial adalah bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Mereka yang berpandangan bahwa perusahaan perlu memiliki tanggung jawab sosial
menganggap bahwa banyak persoalan di masyarakat muncul sebagai akibat dari
kegiatan perusahaan yang dijalankan. Oleh karena masalah tersebut merupakan
akibat dari kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan, maka perusahaan perlu
untuk memikul tanggung jawab untuk penyelesaian masalah tersebut. Mereka yang
pro terhadap tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan menganggap
bahwa perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat, sehingga perlu juga
untuk bersama-sama dengan masyarakat mewujudkan keadaan yang lebih baik. Di
sisi lain mereka yang kontra terhadap tanggung jawab sosial yang harus dipikul
perusahaan beranggapan bahwa perusahaan tidak perlu terlibat dalam tanggung
jawab sosial karena pada dasarnya perusahaan tidak memiliki ahli-ahli khusus
untuk menangani tanggung jawab sosial ini dalam perusahaan. Selain itu mereka
beranggapan bahwa keterlibatan perusahaan yang terlalu jauh dalam tanggung
jawab sosial justru akan memberikan kekuatan yang lebih besar bagi perusahaan
untuk dapat mengontrol masyarakat., padahal yang bertugas untuk mengontrol
masyarakat adalah pemerintah.
Terlepas dari pro dan kontra apakah
sebuah perusahaan perlu memberikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau
tidak, bahwa sebenarnya perusahaan perlu memberikan tanggung jawab sosial
sebagai konsekuensi logis keberadaannya dalam lingkungan dan masyarakat. Hanya
saja tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan ini semestinya diatur
dengan lebih baik oleh pemerintah sehingga porsinya tidak terlalu menjadi
kekuatan yang dominan di masyarakat, namun bersama-sama dengan pemerintah dan
masyarakat mewujudkan lingkungan ke arah yang lebih baik.
2.2 Cara Mengelola Tanggung Jawab dari Perusahaan dan Manfaat
Tanggung Jawab Sosial
a. Cara Mengelola Tanggung Jawab dari Perusahaan
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung
jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
sosial.
2. Strategi Defensif
Strategi
defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait
dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri
atau menolak tanggung jawab sosial. Perusahaan yang menghindarkan diri dari
tanggung jawab penanganan limbah bias saja berargumen melalui pengacara yang
disewanya untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum dengan berargumen bahwa
tidak hanya perusahaanya saja yang membuang limbah ke sungai ketika di lokasi
perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga perusahaan lain yang beroperasi.
3. Strategi Akomodatif
Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar
akan hal tersebut
4. Strategi Proaktif
Perusahaan
memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif
terhadap perusahaan akan terbangun. Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima
masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru
akan berpotensi menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang
disandangnya. Langkah yang dapat diambil perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif
dalam tanggung jawab social, misalnya dengan membuat kegiatan khusus penanganan
limbah, katerlibatan dalam setiap kegiatan social di lingkungan masyarakat,
atau dengan memberikan pelatihan-pelatihan terhadap masyarakatdi lingkungan sekitar
perusahaan.
b. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
ü Manfaat bagi
perusahaan
Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan
tanggung jawab soaial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan
kehadiran perusahaan di lingkungannya. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang
akan dianggap sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan
juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang
lebih baik di masa yang akan dating. Akibatnya perusahhan justru akan
memperoleh tanggapan yang positif setiap kali akan menawarkan sesuatu kepada
masyarakat.
ü Manfaat bagi
masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan
oleh perusahaan adalah kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan ,
masyarakat juga akan mendapat pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dan
masyarakat yang mungkin selama ini hanya sekadar dipahami sebagai hubungan
produsen-konsumen, atau hubungan antara penjual dan pembeli saja. Masyarakat
akan memiliki pandangan baru bahwa hubungan antara masyarakat dan dunia bisnis
perlu diarahkan untuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
ü Manfaat bagi
pemerintah
Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang
menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan
memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang
mendapat legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik
akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan mayarakat tersebut.
2.3 Peran dan Model tanggung
jawab sosial
Terdapat
dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung jawab sosial, yaitu
sebagai berikut :
1.
Model Pemegang saham (Shareholder)
Pandangan tentang tanggung jawab sosial yang menyebutkan bahwa
sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para
pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai
saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
2.
Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder)
Teori tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang mengatakan
bahwa tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka
panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang
saham).
Bertanggung
jawab bagi berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) menimbulkan
dua pertanyaan pokok. Pertama, bagaimana perusahaan mengenali stakeholder
organisasi? kedua, bagaimana perusahaan mengimbangi kebutuhan dari stakeholder
yang berbeda? dengan membedakan stakeholder primer dan sekunder, akan dapat
menjawab pertanyaan tersebut.
-
Stakeholder Primer adalah kelompok-kelompok, seperti pemegang
saham, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat sekitar, dimana
organisasi bergantung untuk kelanjutan hidup jangka panjang. Sebagai contoh,
saat ada pasar swalayan menghadapi masalah keuangan, ia terlambat melakukan
pembayaran kepada pemasok utamanya. Para pemasok ini memperingatkan pasar
swalayan bahwa mereka tidak akan mengirim lagi produk mereka ke pasar swalayan
tersebut, kecuali jika dibayar tunai sebelumnya atau pada saat pengiriman.
Bahayanya bagi pasar swalayan tersebut
adalah apabila masalah ini menyebar kepada kelompok stakeholder lain.
Ketika mendengar bahwa pasar swalayan tersebut tidak dapat melunasi pemasok
ini, maka pemasok yang lain juga menginginkan pembayaran tunai sebelum
pengiriman. Karena semakin sedikit barang yang dikirim ke toko, maka pelanggan
mungkin berhenti berbelanja di pasar swalayan tersebut karena tidak dapat
memperoleh barang yang mereka butuhkan. Selanjutnya hal ini dapat mengganggu
usaha jangka panjang pasar swalayan tersebut.
-
Stakeholder Sekunder adalah
media dan kelompok khusus yang berkepentingan, yang dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perusahaan.
Menurut Saidi dan Abidin ada empat model pola tanggung jawab sosial
di Indonesia :
1.
Keterlibatan langsung, Perusahaan menjalankan program tanggung
jawab sosial secara langsung dengan menyelengarakan sendiri kegaiatan sosial
atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.
2.
Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, Perusahaan
mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupaka
adopsi dari model yang lazm diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju.
3.
Bermitra dengan pihak lain, Perusahaan menyelenggarakan tanggung
jawab sosial melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi non
pemerintah, Instansi Pemerintah, Universitas atau media masa, baik dalam
mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
4.
Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium, perusahaan turut
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan
untuk tujuan sosial tertentu
2.4 Bidang tangggung jawab sosial dan Contoh dari Tanggung Jawab
Sosial
Bidang-bidang tanggung jawab sosial sebuah organisasi mencangkup :
1.
Tanggung jawab di bidang etika.
Norma-norma
etika berlaku di mana pun, kapan pun dan oleh siapapun. Banyak faktor yang memberikan warna pada etis
tidaknya suatu tindakan. Manajer harus
berupaya memegang teguh norma-norma etika yang diakui secara umum dalam dunia
bisnis dengan memperhitungkan faktor situasi, kondisi, waktu dan tempat. Sebagai contoh ; norma-norma etika dalam
menghadapi penguasa, etika dalam mempromosikan produk, dan etika dalam hubungannya
dengan persaingan.
2.
Tanggung jawab di bidang hukum.
Aspek hukum dan peraturan perundang-undangan yang dimaksud
mencangkup berbagai hal, yaitu: keabsahan organisasi (izin usaha, investasi,
pemilikan, izin tinggal, tenaga kerja, ekspor-impor). Sebagai badan hukum,
oragnisasi mempunyai keajiban kepada negaradan masyarakat setempat, misalnya
membeyar pajak, merekrut tenaga kerja dari masyarakat stempat dan lain-lain.
3.
Tanggung jawab di bidang ekonomi.
Ini tanggung jawab sosial organisasi di bidang ekonomi terletak
dari peran sertanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi negara.
Sebagai contoh adalah dengan merekrut tenaga kerja masayarakat lokal akan
mengurangi pengangguran.
Di Dumai sekarang ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar
yang melaksanakan program tanggung jawab sosial. Bentuknya pun sangat beragam
dan manfaatnya bisa diterapkan di semua kalangan. Pada makalah ini kami akan
menampilkan satu perusahaan yang melaksanakan program tanggung jawab sosial
sebagai bentuk Social Investment serta bentuk-bentuk nyata disertai
contohnya yaitu program PT. Pertamina dalam tanggung jawab sosialnya antara
lain:
-
Kesehatan: Melakukan khitanan gratis setiap tahunnya bagi masyakat tidak
mampu.
-
Pendidikan: Memberikan bantuan kacamata gratis kepada siswa sekolah
dasar yang dilalui oleh pipa PT. Pertamina. Merenovasi bangunan fisik SMUN 2
Dumai,
-
Lingkungan: PT. Pertamina memberi air bersih gratis kepada
masyarakat yang tinggal disekitar komplek PT. Pertamina dan sekitar kilang PT.
Pertamina dab pemberian drum sampah pada masyarakat kelurahan Bukit datuk.
-
Keagamaan: Memberikan bantuan 53 ekor sapi pada saat hari Idul Adha
1431 H.
2.5 Alasan Perusahaan
Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ada beberapa alasan mengapa sebuah
perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas
bisnisnya, yakni:
-
Moralitas: Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak
yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan
yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan
balas jasa.
-
Pemurnian Kepentingan Sendiri: Perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan
berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
-
Teori Investasi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan
mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
-
Mempertahankan otonomi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam
lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen.
2.6. Pengertian Etika dan Pandangan-Pandangan
mengenai Etika
Pengertian dari
etika, sampai saat ini belum memiliki definisi yang jelas. Istilah etika
mengacu pada peraturan atau prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan
salah. Menurut kamus bahasa Indonesia, etika adalah suatu ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak ataupun moral. Pengertian etika menurut berbagai
pendapat yaitu:
a.
Webster’s New Colegiate Dictionary mendefinisikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari atau
membicarakan apa yang baik dan buruk, dan apa tugas dan kewajiban moral.
b.
Etika dapat diartikan pula sebagai sebuah studi bagaimana keputusan
kita mempengaruhi orang lain.
c.
Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku
yang diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi.
d.
Menurut Griffin, Etika adalah pandangan , keyakinan dan nilai akan
sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah.
e.
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi
yang memenuhi kriteria etika.
Selain etika, dikenal pula istilah
Moral atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama
atau filosofi. Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya
standar yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis.
Sedangkan norma dan nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan
bahkan antara daerah geografis dan kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara.
Selain factor-faktor situiasional seperti pekerjaan itu sendiri, supervise dan
budaya organisasi, perilaku etnis seseorang diperngaruhi oleh tahap
perkembangan moral dan cirri-ciri keprobadian lainnya. Sama seperti hirarki
kebutuhan Maslow, perkembangan moral terbentuk dari keinginan pribadi untuk
memperhatikan nilai-nilai universal.
Empat sudut pandang mengenai etika bisnis, mencakup pandangan
sebagai berikut :
1.
Pandangan etika utilitarian (ulititarian view of ethics)
Menyatakan bahwa keputusan-keputusan etika dibuat semata-mata
berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Teori utilitarian menggunakan
metode kuantitatif untuk membuat keputusan-keputusan etis dengan melihat pada
bagaimana cara memberikan manfaat terbesar bagi jumlah terbesar. Jika mengikuti
pandangan utilitarian, seorang manajer dapat menyimpulkan bahwa memecat 20%
pekerja di perusahaan itu dapat dibenarkan karena tindakan itu akan
meningkatkan laba pabrik tersebut, memperbaiki keamanan kerja bagi 80% karyawan
sisanya, dan akan sangat menguntungkan para pemegang saham. Utilitarian
mendorong efisiensi dan produktivitas dan konsisten dengan sasaran
memaksimalkan laba. Namun di lain pihak, pandangan itu dapat menyebabkan
melencengnya alokasi sumber daya, terutama apabila beberapa orang yang terkena
dampak keputusan itu tidak memiliki perwakilan atau suara dalam keputusan
tersebut. Utilitarianisme dapat juga menyebabkan hak-hak sejumlah pemercaya
menjadi terabaikan.
2.
Pandangan etika hak (right view of ethics)
Sudut pandang etika lain adalah pandangan etika hak, yang peduli
terhadap penghormatan dan perlindungan hak dan kebebasan pribadi individu,
seperti hak terhadap kerahasiaan, kebebasan suara hati, kemerdekaan berbicara,
dan proses semestinya. Penghormatan dan perlindungan itu mencakup, misalnya,
melindungi hak para karyawan terhadap kebebasan berbicara ketika mereka
melaporkan pelanggaran undang-undang oleh majikan mereka. Segi positif sudut
pandang hak itu ialah bahwa sudut pandang tersebut melindungi kerahasiaan dan
kebebasan individu. Tetapi sudut pandang tersebut memiliki sisi negatif bagi
organisasi. Sudut pandang itu dapat menimbulkan berbagai hambatan terhadap
produktivitas dan efisiensi yang tinggi dengan menciptakan iklim kerja yang
lebih memperhatikan perlindungan hak individu daripada penyelesaian pekerjaan.
3.
Pandangan etika teori keadilan (theory of justice view of ethics)
Pandangan berikutnya adalah pandangan etika teori keadilan.
Berdasarkan pendekatan ini, para manajer harus menerapkan dan memaksakan dan
mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dan tindakan itu dilakukan
dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum.
Manajer akan menggunakan sudut pandang teori keadilan dengan memutusakan untuk
memberikan tingkat upah yang sama kepada individu-individu yang mempunyai
tingkat keahlian, kinerja, atau tanggung jawab yang sama dan bukan didasarkan
pada perbedaan yang sewenang-wenang seperti jenis kelamin, kepribadian, ras,
atau favoritisme pribadi. Menerapkan standar keadilan juga memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Pandangan itu melindungi kepentingan para pemercaya yang
barang kali tidak mempunyai perwakilan yang memadai atau tidak mempunyai
kekuasaan, tetapi pandangan tersebut dapat mendorong perasaan mempunyai hak
resmi untuk memiliki atau menerima sesuatu (sense of entitlement) yang mungkin
membuat para karyawan mengurangi pengambilan risiko, inovasi, dan
produktivitas.
4.
Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu (integrative social
contracts theory)
Sudut pandang etika yang terakhir, pandangan etika teori kontrak
sosial terpadu, mengusulkan bahwa keputusan etika harus didasarkan pada
keberadaan norma-norma etika di industri dan masyarakat sehingga menentukan
apakah undang-undang benar atau salah. Pandangan itu didasarkan pada
penggabungan dua “kontrak”; kontrak sosial umum yang mengizinkan dunia bisnis
menjalankan dan mendefinisikan peraturan dasar yang bisa diterima, dan kontrak
yang lebih khusus di antara para anggota komunitas tertentu yang mencakup cara
ber-perilaku yang dapat diterima. Misalnya, dalam menentukan berapa upah yang
harus dibayar kepada para pekerja di sebuah pabrik baru di Ciudad Juarez,
Meksiko, para manajer yang mengikuti teori kontrak sosial terpadu akan
mendasarkan keputusan tersebut pada tingkatan upah yang telah ada di
masyarakat. Walaupun teori ini berfokus pada melihat pada praktik yang telah
ada, masalahnya adalah beberapa dari praktik ini mungkin tidaklah etis.
2.7 Cara
Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen
Etika manajemen sebagai bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan yang perlu untuk diwujudkan di masa masa mendatang. Ada beberapa hal
yang perlu diwujudkan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk
melaksanakan etika dalam manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan
di antaranya adalah pelaihan etika, advokasi etika, standar aturan mengenai
etika perusahaan dan keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika bisnis
ü Pelatihan Etika
(Ethics Training)
Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan
sesuatu. Budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang dianut oleh sebuah
organisasi dalam menjalankan kegiatannya pada kenyataannya memerlukan waktu
dalam mewujudkannya. Demikian pula dengan etika dalam bisnis maupun etika
manajemen. Perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada para
pelaku organisasi, dari mulai level tertinggi hingga terendah. Pembiasaan ini
dapat dilakukan melalui berbagai jenis pelatiahn yang menyangkut etika dan
keterkatannya dengan perwujudan lingkungan sosial yang lebih baik.
ü Advokasi Etika
(Ethical Advocates)
Advokasi etika adalah upaya pusahaan untuk menjalankan etika dalam
kegiatannya dengann cara menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen
perusahhan yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan
perusahaan agar tetap memenuhi standar-standar etika. Pada umumnya, pihak yang
dikerjakan dan ditempatkan dalam bagian ini adalah mereka yang berlatang
belakang ilmu hukum yang dianggap mengetahui seluk-beluk regulasi dan bagaimana
regulasi tersebut bias dijalankan. Sekalipun upaya ini mendapat kritik karena
pada praktiknya penyelewengan dapat pula dilakukan oleh tim advokasi etika,
namun upaya perusahaan untuk menyediakan orang atau tim khusus patut dihargai
sebagai usaha untuk mewujudkan kegiatan bisnis yang lebih beretika.
ü Standar Aturan
Mengenai Etika Perusahaan (code of ethics)
Upaya lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menetapkan
standar aturan mengenai etika yang harus dijalankan oleh perusahhan atau
seringkali dinamakan code of ethics. Implementasi dari code of ethic ini akan
sangat efektif jika memenuhi 2 syarat, yaitu, perusahaan perlu menyatakan
secara spesifik kepada public mengenai code of ethic yang mereka
jalankan. Sebagai contoh, Perusahaan Xerox. Menetapkan aturan bahwa perusahaan
mereka akan melakukan kejujuran terhadap pelanggan, tidak akan memberikan
sogokan, tidak akan merahasiakan sesuatu terhadap konsumen, maupun tidak akan
melakukan penipuan yang terkait dengan harga. Pernyataan spesifik ini mereka
nyatakan dalam berbagai kesempatan di depan khalayak ramai dan publisitas yang
mereka lakukan. Syarat kedua agar code of ethic ini bias berjalan secara
efektif adalah perlu adanya dukungan dari tim manajemen puncak melalui system
pengawasan tertentu seperti reward and punishment system dsb. Tanpa ada
dukungan dari manajemen puncak, code of ethic ini pun akan sulit untuk
diimplementasikan.
ü Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan
Upaya lain untuk menjamin bahwa perusahaan akan menjalankan kegiatannya
secara lebih beretika adalah dengan melibatkan public dalam setiap kegiatan
perusahaan yang dianggap tidak beretika. Dalam istilah manajemen ini dinamakan
sebagai whistle-blowing (meniup peluit). Konteksnya adalah bahwa jika
sebuah perusahaan menjalankan suatu kegiatan yang tidak memenuhi standart etika
dan perusahaan cenderung membiarkan praktik tersebut untuk terus berjalan,
kenyataan ini kemudian dilaporkan oleh anggota perusahaan kepada pihak public
seperti media massa, lembaga swadaya masyarakat, ataupun pemerintah yang
representatif untuk menangani kasus-kasus seperti ini. Upaya ini akan mendorong
perusahaan agar benar-benar memperhatikan kepentingan public, dan mencoba mengingatkan
perusahaan bahwa jika kegiatan tidak etis dilakukan perusahaan, maka perusahaan
akan menghadapi konsekuensi logis berupa penilaian buruk dari masyarakat.
Salam kepada semua orang, Allah pasti akan menjawab semua pemberi pinjaman palsu ini yang mencuri uang kita dengan menyamarkan uang pinjaman kepada kita, mereka datang dengan segala bentuk ucapan manis seperti memberi pinjaman dengan tingkat bunga rendah 2%, semuanya scam kecuali Ibu yang baik. Rossa Stanley perusahannya adalah satu-satunya pemberi pinjaman sejati dan sejati yang meminjamkan dengan tingkat bunga 2%, inilah ceritaku, nama saya annisa dari bali pemilik restoran, jangan tertipu atau takut pinjaman itu tidak bisa didapat dari internet, itu mungkin dan saya adalah penerima pinjaman internet. Saya membaca beberapa komentar Anda tentang bagaimana Anda scammed, Ya mereka scammers, dan mereka juga pemberi pinjaman yang sebenarnya. Dan ibu rossa adalah salah satunya. Karena banyak kreditor scam saya awalnya skeptis, namun memutuskan untuk mencoba dan melihat kembali ibu Rossa menyetujui permintaan pinjaman saya dan saya telah mengkreditkan pinjaman saya dengan tepat Rp150.000.000,00 ke Rekening BCA saya, saya harus mengakui ketika mendapat uang, saya terkejut dan Masih kaget sampai tanggal, meski ada beberapa yang menolak karena tidak bisa memenuhi syarat pinjaman. Tapi saya dikabulkan karena keseriusan dan ketegaran saya, banyak yang akan menghubungi ibu rossa tanpa menjawab dan ketika pinjaman mereka dibatalkan, mereka akan memohon kepada ibu rossa tapi bagi saya saya serius dan memantau hal-hal dan sebelum saya mengetahuinya, saya mendapatkan pinjaman saya, dan ketika saya bertanya kepada ibu rossa bagaimana saya menunjukkan penghargaan untuk mengeluarkan saya dan keluarga saya dari kemiskinan dia meminta agar saya membagikan berita tersebut kepada semua orang di sekitar saya di Bali, dan hari ini saya memutuskan untuk menuliskannya di sini sehingga orang tidak akan jatuh pemberi pinjaman palsu yang menuntut biaya pendaftaran, tuntutan ibu hanya untuk keseriusan dan rasa hormat Anda dan pinjaman Anda akan ada di rekening bank Anda dan sekali lagi saya mengatakan bahwa ALLAH memberkati perusahaan pinjaman rossa stanley untuk hal ini baik untuk orang-orang di benua ASIA dan UNITED NATIONS (PBB) untuk mendukungnya, Anda bisa menghubungi pusat layanan pelanggan rossa stanley dengan menulis layanan pelanggan melalui surat Rossastanleyloancompany@gmail.com, jika Anda ragu dan perlu klarifikasi mengenai apapun atau isu merasa bebas untuk menulis saya annisaberkarya@gmail.com atau suami saya agungabdullahi@gmail.com Saya melakukan dengan sangat baik dalam bisnis restoran saya, dan membayar cicilan pinjaman saya pada saat jatuh tempo, ibu Rossa benar-benar Allah dikirim ke Dunia ini.
ReplyDelete